dbo:abstract
|
- Mendam Berahi was a royal galley (ghali kenaikan raja) used by the Malacca Sultanate in the 16th century. The ship was under the control of Admiral Hang Tuah when he traveled to fourteen countries or cities. The ship was also used to establish relations with other countries, conduct trade, and transportation, which included bringing pilgrims to Mecca. A trip to Mecca lasted months and required a constant supply of food. However, Mendam Berahi could not transport food, water, and other necessities in large quantities, so the ship had to stop at ports to get supplies and shelter from poor weather. Records of the ship are only found in the Hikayat Hang Tuah, and other Malay accounts such as the Malay Annals do not record it. The Hikayat Hang Tuah was written after the 17th century, (more than 100 years after the event), so the information presented in it may be inaccurate. Portuguese accounts do not record Mendam Berahi either, although Tomé Pires' Suma Oriental contains references to a large ship, where he mentions a "flagship" of Malacca which carried many bombards. This ship, however, is not necessarily Mendam Berahi, and could be another ship. (en)
- Mendam Berahi merupakan sebuah kapal galai kerajaan (bahasa Melayu: ghali kenaikan raja) yang digunakan pada masa Kesultanan Melaka pada abad ke-16. Kapal ini di bawah kendali Laksamana Hang Tuah saat ia melakukan perjalanan ke 14 negara atau kota. Kapal ini digunakan untuk menjalin hubungan dengan negara asing, perdagangan, dan angkutan umum seperti khususnya untuk membawa jemaah haji ke Makkah. Perjalanan ke Mekah selama berbulan-bulan membutuhkan persediaan makanan yang konstan. Dikarenakan Mendam Berahi tidak dapat mengangkut makanan, air dan kebutuhan lainnya dalam jumlah banyak, maka kapal akan berlabuh di pelabuhan untuk mendapatkan perbekalan sekaligus berlindung dari cuaca buruk. Kapal ini khusus dibangun untuk membawa pesan kepada raja Majapahit akan keinginan raja Melaka untuk menikahi putri raja Majapahit. Walau bagaimanapun, peristiwa tersebut sebenarnya buatan pengarang hikayat karena Gajah Mada, yang disebut dalam cerita, sudah meninggal dunia ketika itu. Catatan mengenai kapal ini hanya terdapat dalam Hikayat Hang Tuah, catatan Melayu lain seperti Sejarah Melayu tidak mencatatnya.:166 Malah catatan Portugis tidak mencatat Mendam Berahi, meskipun rujukan kepada satu kapal besar dapat dilihat dalam Suma Oriental karya Tomé Pires, di mana beliau menyebut tentang "flagship" (kapal utama) Melaka yang membawa banyak bombard. Kapal ini, bagaimanapun, tidak mesti Mendam Berahi, bisa jadi ia adalah kapal lain.:255-256 Lagipula, Hikayat Hang Tuah dikarang setelah abad ke-17 (lebih dari 100 tahun setelah peristiwa itu), jadi informasi di dalamnya mungkin tidak tepat. (in)
|
dbo:class
| |
dbo:country
| |
dbo:thumbnail
| |
dbo:wikiPageExternalLink
| |
dbo:wikiPageID
| |
dbo:wikiPageLength
|
- 20767 (xsd:nonNegativeInteger)
|
dbo:wikiPageRevisionID
| |
dbo:wikiPageWikiLink
| |
dbp:shipArmament
| |
dbp:shipCaption
|
- A Malay galley of the 15th to 16th century. This is not Mendam Berahi, but it gives a depiction of what a Malay ghali of that time period looked like. (en)
|
dbp:shipClass
| |
dbp:shipCountry
| |
dbp:shipImage
|
- A Malay galley from the 15th to 16th centuries.jpg (en)
|
dbp:shipInService
|
- Between 1498 and 1511 (en)
|
dbp:shipName
| |
dbp:shipNamesake
|
- Hidden desire, secret desire, suppressed passion, hidden passion (en)
|
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
dcterms:subject
| |
rdf:type
| |
rdfs:comment
|
- Mendam Berahi was a royal galley (ghali kenaikan raja) used by the Malacca Sultanate in the 16th century. The ship was under the control of Admiral Hang Tuah when he traveled to fourteen countries or cities. The ship was also used to establish relations with other countries, conduct trade, and transportation, which included bringing pilgrims to Mecca. A trip to Mecca lasted months and required a constant supply of food. However, Mendam Berahi could not transport food, water, and other necessities in large quantities, so the ship had to stop at ports to get supplies and shelter from poor weather. Records of the ship are only found in the Hikayat Hang Tuah, and other Malay accounts such as the Malay Annals do not record it. The Hikayat Hang Tuah was written after the 17th century, (more than (en)
- Mendam Berahi merupakan sebuah kapal galai kerajaan (bahasa Melayu: ghali kenaikan raja) yang digunakan pada masa Kesultanan Melaka pada abad ke-16. Kapal ini di bawah kendali Laksamana Hang Tuah saat ia melakukan perjalanan ke 14 negara atau kota. Kapal ini digunakan untuk menjalin hubungan dengan negara asing, perdagangan, dan angkutan umum seperti khususnya untuk membawa jemaah haji ke Makkah. Perjalanan ke Mekah selama berbulan-bulan membutuhkan persediaan makanan yang konstan. Dikarenakan Mendam Berahi tidak dapat mengangkut makanan, air dan kebutuhan lainnya dalam jumlah banyak, maka kapal akan berlabuh di pelabuhan untuk mendapatkan perbekalan sekaligus berlindung dari cuaca buruk. (in)
|
rdfs:label
|
- Mendam Berahi (in)
- Mendam Berahi (en)
|
owl:sameAs
| |
prov:wasDerivedFrom
| |
foaf:depiction
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
foaf:name
| |
is dbo:wikiPageWikiLink
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |