Asamanjasa
Dalam mitologi Hindu, Asamanjasa (Sanskerta: असमञ्जस्; Asamañjasa) atau Asamanja (Sanskerta: असमञ्ज; Asamañja) adalah nama seorang raja India dari trah Suryawangsa atau Dinasti Surya. Ia merupakan putra Raja Sagara dengan seorang permaisuri bernama Kesini, alias Saibya.[1] Ia memiliki enam puluh ribu saudara yang lahir dari ibu keduanya, yaitu Sumati alias Waidarbi.[2]
Tokoh dalam mitologi Hindu | |
---|---|
Nama | Asamanjasa |
Gelar | Pangeran |
Asal | Kerajaan Kosala |
Kediaman | Ayodhya |
Kasta | Kesatria |
Dinasti | Surya |
Ayah | Sagara |
Ibu | Kesini (alias Saibya) |
Anak | Ansuman |
Asamanjasa memiliki putra bernama Ansuman. Kisah Asamanjasa (begitu juga kisah Sagara) muncul berkali-kali dalam Purana, seperti misalnya Brahmapurana, Naradapurana, Brahmawaiwartapurana, dan lain-lain. Menurut Brahmawaiwartapurana, Asamanjasa memiliki seorang saudara perempuan, tetapi tidak disebutkan namanya.
Riwayat
suntingDalam Brahmawaiwartapurana tidak disebutkan bahwa Asamanjasa memiliki sifat yang jahat. Setelah enampuluh ribu saudaranya tewas karena sorot mata Resi Kapila yang marah, Sagara wafat dalam kesedihan. Asamanjasa melakukan tapa untuk membawa Gangga turun ke dunia demi menyucikan abu enam puluh ribu saudaranya, tetapi usahanya tidak berhasil. Usaha tersebut dilanjutkan oleh putranya yang bernama Ansuman.
Menurut kitab Ramayana, Asamanjasa memiliki sifat yang tidak baik. Ia senang melemparkan anak kecil ke sungai dan tertawa bila menyaksikan anak kecil yang dilemparkannya berusaha untuk menyelamatkan diri.[3][1] Untuk menyelamatkan garis keturunan Raja Sagara, ia diusir dari kerajaannya oleh ayahnya sendiri. Beberapa versi mengatakan bahwa Asamanjasa diusir oleh putranya sendiri, yaitu Ansuman.
Dalam kitab Naradapurana diceritakan bahwa Asamanjasa sejak kecil memiliki sifat yang tidak baik. Sifat itu menyebabkan ia disebut Asamanjasa, yang secara harfiah berarti tidak patut. Semua saudara-saudaranya mengikuti sifatnya. Mereka suka mengganggu orang lain, menculik bidadari, mencuri, merampok, dan lain sabagainya. Naradapurana memberi versi lain mengenai riwayat Asamanjasa. Ketika Purana lain mengatakan bahwa hanya enampuluh ribu putra Sagara yang tewas dibunuh Resi Kapila, Naradapurana mengatakan bahwa Asamanjasa juga ikut terbunuh bersama enam puluh ribu putra Sagara.
Menurut kitab Naradapurana, setelah Asamanjasa tewas terbakar oleh sorot mata Resi Kapila yang marah, dan setelah Sagara gagal melaksanakan Ashwamedha yadnya, Ansuman diangkat sebagai penerus tahta sekaligus putra Sagara.[4]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b Valmiki (2000). Ramayana. Diterjemahkan oleh Sattar, Arshia. Penguin Books Limited. hlm. 110. ISBN 978-93-5118-211-5.
- ^ www.wisdomlib.org (2019-01-28). "Story of Asamañjasa". www.wisdomlib.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-22.
- ^ James Talboys Wheeler (1869). The History of India from the Earliest Ages. 2. London: N. Trübner & Co. hlm. 126. ISBN 9780524087794.
- ^ "The Vishnu Purana: Book IV: Chapter IV". www.sacred-texts.com. hlm. 378. Diakses tanggal 2022-10-22.
Didahului oleh: Sagara |
Raja Ayodhya | Diteruskan oleh: Ansuman |