Klaudius Gothikus
Marcus Aurelius Valerius Claudius (10 Mei 214 – Januari 270), yang dikenal sebagai Klaudius II Gothikus, adalah Kaisar Romawi dari tahun 268 hingga 270. Ia mendapatkan julukan "Gothicus" setelah kemenangan gemilang melawan suku Goth di Pertempuran Naissus. Pemerintahannya yang singkat berlangsung di tengah krisis abad ketiga, masa penuh gejolak yang ditandai dengan serangan eksternal, perebutan kekuasaan, dan kemunduran ekonomi. Meskipun hanya memerintah selama kurang dari dua tahun, ia dikenang sebagai salah satu kaisar "penyelamat" yang berkontribusi pada stabilisasi Kekaisaran Romawi.
Claudius II | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kaisar Kekaisaran Romawi ke-42 | |||||
Berkuasa | September 268 – Januari 270 | ||||
Pendahulu | Gallienus | ||||
Penerus | Quintillus | ||||
Kelahiran | Sirmium, Pannonia Dalam | 10 Mei 210||||
Kematian | Juli 270 (usia 60) Sirmium, Pannonia Dalam | ||||
|
Latar Belakang
suntingKlaudius lahir di kota Sirmium, yang terletak di provinsi Pannonia, sekitar tahun 214. Tidak banyak yang diketahui tentang masa kecil dan kehidupannya sebelum menjadi kaisar, tetapi ia diyakini berasal dari keluarga kelas menengah dan memiliki karier militer yang luar biasa.
Sebelum menjadi kaisar, Klaudius menjabat sebagai seorang komandan militer di bawah Kaisar Gallienus. Ia dikenal karena keberanian dan kepemimpinannya yang kuat, yang membuatnya naik ke posisi strategis dalam legiun Romawi.
Naik Takhta
suntingPada tahun 268, Gallienus dibunuh dalam sebuah konspirasi yang melibatkan beberapa jenderalnya. Klaudius, yang kemungkinan terlibat dalam peristiwa tersebut atau setidaknya mendapat dukungan dari pihak militer, diangkat sebagai kaisar oleh pasukan di Mediolanum (kini Milan). Meski ada tuduhan bahwa ia berperan dalam kematian Gallienus, tidak ada bukti langsung yang mendukung klaim tersebut.
Pemerintahan
suntingKemenangan atas Goth
suntingPrestasi terbesar Klaudius adalah kemenangannya melawan suku Goth di Pertempuran Naissus pada tahun 269. Suku Goth, yang telah menyerang wilayah Balkan dan menyebabkan kekacauan di Kekaisaran Romawi, dikalahkan telak oleh pasukan yang dipimpin oleh Klaudius. Kekalahan ini memaksa suku Goth untuk mundur dan menandai titik balik dalam perang melawan mereka.
Kemenangan ini memberinya gelar kehormatan Gothicus Maximus (Penghancur Goth), yang kemudian menjadi bagian dari namanya.
Reformasi Militer
suntingKlaudius juga dikenal atas upayanya mereformasi militer Romawi. Ia memperkuat legiun Romawi dan meningkatkan disiplin di kalangan pasukan. Kebijakan militernya bertujuan untuk memperkuat pertahanan Kekaisaran Romawi dari ancaman eksternal, terutama dari suku-suku barbar di perbatasan.
Kebijakan Ekonomi dan Administrasi
suntingDalam bidang ekonomi, Klaudius menghadapi tantangan besar akibat inflasi dan kekacauan moneter yang melanda Kekaisaran Romawi. Meskipun tidak ada reformasi besar yang tercatat selama pemerintahannya yang singkat, ia berusaha menjaga stabilitas dengan menekan korupsi di tingkat administrasi.
Kematian
suntingPada awal tahun 270, Klaudius meninggal dunia di Sirmium akibat wabah penyakit, yang diduga adalah wabah pes. Kematiannya yang mendadak menghentikan upayanya untuk memulihkan kejayaan Kekaisaran Romawi. Ia digantikan oleh saudaranya, Quintillus, meskipun pemerintahan Quintillus hanya berlangsung singkat sebelum digulingkan oleh Aurelianus.
Sumber
suntingSumber primer
sunting- Aurelius Victor, Epitome de Caesaribus
- Eutropius, Breviarium ab urbe condita
- Historia Augusta, Life of Claudius Note that the Historia Augusta is a late-4th-century hoax.
- Joannes Zonaras, Compendium of History extract: Zonaras: Alexander Severus to Diocletian: 222–284 Diarsipkan 2008-05-21 di Wayback Machine.
- Zosimus, Historia Nova
Sumber sekunder
sunting- Weigel, Richard D. "Claudius II Gothicus (268 -270)", De Imperatoribus Romanis, 2001
- Jones, A.H.M., Martindale, J.R. The Prosopography of the Later Roman Empire, Vol. I: AD260-395, Cambridge University Press, 1971
- Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine, Routledge, 2001
- Canduci, Alexander (2010), Triumph & Tragedy: The Rise and Fall of Rome's Immortal Emperors, Pier 9, ISBN 978-1-74196-598-8
- Gibbon. Edward Decline & Fall of the Roman Empire (1888)
- Curran, John R. Pagan City and Christian Capital: Rome in the Fourth Century. Oxford: Clarendon, 2000. Print
- Larue, Gerald A. "There They Go Again!" The Humanist Sept. 1999: 1. Print.
- Meijer, Fik. Emperors Don't Die in Bed. London: Routledge, 2004. Print.
- Potter, David S. "Bryn Mawr Classical Review 2005.08.01." The Bryn Mawr Classical Review. 2004.
Referensi
sunting- Watson, Alaric. Aurelian and the Third Century Crisis. Routledge, 1999.
- Southern, Pat. The Roman Empire from Severus to Constantine. Routledge, 2001.
- Jones, A.H.M. The Later Roman Empire 284-602: A Social Economic and Administrative Survey. Oxford University Press, 1964.
Pranala luar
sunting- Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Claudius, Marcus Aurelius". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Gallienus |
Kaisar Romawi 268–270 |
Diteruskan oleh: Quintillus |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Aspasius Paternus, Publius Licinius Egnatius Marinianus, Postumus |
Konsul Kekaisaran Romawi 269 bersama dengan Paternus, Victorinus, Sanctus |
Diteruskan oleh: Flavius Antiochianus, Virius Orfitus, Victorinus |