Iroha (伊呂波, いろは) adalah puisi berbahasa Jepang yang kemungkinan besar ditulis pada zaman Heian (7941179 M). Pada awalnya, pendiri sekte Buddha Shingon yaitu Kukai diduga sebagai penulis puisi ini, tetapi penelitian yang lebih modern menunjukkan bahwa tanggal penulisannya lebih akhir dari perkiraan tersebut.[1] Tulisan terdini yang menunjukkan keberadaannya bertahun 1079. Iroha terkenal karena merupakan pangram sempurna, memunculkan tiap aksara dari kosakata bahasa Jepang persis sekali. Karenanya, Iroha juga digunakan sebagai urutan bagi kosakata tersebut.

Tidak seperti puisi tradisional Jepang yang tiap barisnya berganti antara lima dan tujuh mora, Iroha biasanya dituliskan dengan tiap baris terdiri dari tujuh mora kecuali baris terakhir.[2] Penulisan puisinya menggunakan hiragana (termasuk aksara usang dan , tetapi tanpa penanda konsonan berbunyi) adalah:

いろはにほへと
ちりぬるをわか
よたれそつねな
らむうゐのおく
やまけふこえて
あさきゆめみし
ゑひもせす

Menggunakan romanisasi, penulisannya menjadi:

i ro ha ni ho he to
chi ri nu ru wo wa ka
yo ta re so tsu ne na
ra mu u wi no o ku
ya ma ke fu ko e te
a sa ki yu me mi shi
we hi mo se su

Penulisan teksnya menggunakan kanji dan kana, konsonannya disuarakan jika diperlukan, adalah:

色は匂へど
散りぬるを
我が世誰ぞ
常ならむ
有為の奥山
今日越えて
浅き夢見じ
酔ひもせず

Terjemahan bahasa Inggrisnya:

As flowers are brilliant but [inevitably] fall,
who could remain constant in our world? [No one could]
Today let us transcend the high mountain of transience,
and there will be no more shallow dreaming, no more drunkenness.

Referensi

sunting
  1. ^ Abé, Ryūichi. 2000. The Weaving of Mantra: Kūkai and the Construction of Esoteric Buddhist Discourse. Columbia University Press, halaman 392
  2. ^ Ibid., halaman 397

Lihat pula

sunting
  NODES