Kahar Per adalah salah satu jenis kendaraan sewaan bertenaga kuda yang pernah dijumpai di Pulau Jawa pada sekitar abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Pada masanya, Kahar Per banyak dijumpai di Batavia dan sekitarnya. Eksistensi Kahar Per sebagai moda transportasi masyarakat kemudian digantikan dengan Delman, Keretek, Sado, Ebro, Andong dan sebagainya.

Kahar per di Batavia sekitar tahun 1860-1870

Etimologi

sunting

Kata "kahar" berasal dari kata Bahasa Belanda "Kar" yang berarti gerobak barang beroda dua. Penambahan kata "per" mengacu pada penggunaan per daun sebagai sistem suspensi kendaraan ini yang sekaligus menjadikannya pembeda dengan kahar pengangkut barang biasa.

Desain

sunting

Kahar per merupakan bentuk pengembangan dari kahar pengangkut barang atau pedati, bentuk badannya menyerupai kotak peti dengan dua tempat duduk di bagian depan dan belakang yang keduanya menghadap depan, pada bagian belakang badan kahar diberi sandaran, pada bagian depan kahar terdapat kayu bom sebagai penghubung kahar dengan kuda, kahar per juga dilengkapi atap tenda sebagai peneduh, selain itu beberapa kahar dilengkapi besi melingkar di bagian depan pijakan untuk mencegah tali kendali tersangkut dan menyejajarkannya dengan tangan kusir untuk kenyamanan berkendara.

Kendaraan serupa

sunting

Cikar Per

sunting
 
Cikar per di Bojonegoro ca.1900 - 1920

Di beberapa wilayah bagian timur Pulau Jawa juga dikenali kendaraan serupa dengan kahar per bernama cikar per. Konsep penciptaan kendaraan ini kurang lebih sama dengan konsep penciptaan kahar per di Batavia, di mana cikar per merupakan kendaraan hasil pengembangan dari cikar biasa yang diberi pegas daun sebagai suspensi untuk kenyamanan penumpang. Meski begitu bentuk cikar per berbeda dengan kahar per. Cikar per tidak dilengkapi tempat duduk khusus, sehingga penumpangnya akan duduk di lantai kereta, cikar per lebih syarat akan ukir-ukiran dan atapnya ditopang oleh tiang kayu alih-alih besi seperti pada kahar per, selain itu kendaraan ini juga dilengkapi jendela teralis yang di kemudian hari banyak masyarakat yang menyebutnya dengan kurang tepat sebagai "Dokar Krangkeng".

Dokar Per Madura

sunting

Dokar Per Madura lebih seperti perpaduan antara kahar per dan cikar per namun dengan ukuran yang lebih besar. Dokar per Madura tidak dilengkapi tempat duduk khusus seperti cikar, namun atapnya ditopang tiang besi seperti kahar per, pada bagian lantai badan terdapat kotak penyimpanan barang. Bentuk pernak-pernik kendaraan ini terkesan lebih modern dibandingkan dua jenis kendaraan sebelumnya.

  NODES