Kolina

senyawa kimia

Kolina merupakan bahan kimia organik yang penting untuk makanan, bahan kimia ini digunakan sebagai Vitamin B. Kolina digunakan oleh sebagian besar hewan sebagai prekursor asetilkolin.[1] Asupan kolin bagi tubuh dapat diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu dari sintesis di dalam tubuh secara alami dan dari pangan yang dimakan. Konsumsi kolin yang ideal telah dirumuskan oleh Food and Nutrition Board (FNB) pada tahun 1998 sebagai kebutuhan kolin harian/DRI (Dietary Reference Intake). Hal ini dilakukan karena sangat sulit untuk menentukan RDA (Recommended Dietary Allowance) untuk kolin.

Kolina
Nama
Nama IUPAC
(2-Hydroxyethyl)trimethylammonium
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
MeSH Kolin
Nomor RTECS {{{value}}}
  • C[N+](C)(C)CCO
Sifat
C5H14NO+
Massa molar 104.17 g/mol
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Kolin dalam bahan pangan umumnya ditemukan dalam bentuk fosfatidilkolin (lesitin), seperti yang banyak ditemukan dalam susu, telur, hati, dan kacang tanah. Fosfatidilkolin mengandung kolin dengan persentase hingga 13 persen bobot per bobot. Berdasarkan hasil beberapa penelitian, jumlah konsumsi kolin harian rata-rata pada orang dewasa adalah 730–1040 mg per hari.

Referensi

sunting
  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 


  NODES
Idea 1
idea 1