Leang Pute atau Gua Pute (Indonesia: Gua Putih; Inggris: White Cave ) adalah sebuah gua di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, wilayah administratif Kabupaten Maros. Lokasi gua ini secara administratif terletak di wilayah Dusun Pattiro, Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Gua ini adalah jenis gua vertikal (long pitch)[1] dan terdalam di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung dengan kedalaman berkisar 263–270 meter.[1] Gua ini memiliki lebar mulut gua antara 50-80 meter yang tersusun dari batu gamping. Kondisi gua yang vertikal dan berteras. Leang Pute sempat mendapat predikat gua terdalam di Indonesia sejak akhir tahun 90-an hingga awal tahun 2000, walau sempat terjadi perdebatan di kalangan penggiat susur gua tentang predikat gua terdalam di Indonesia.[2] Pada 2018, Leang Pute tak lagi menyandang gua terdalam di Indonesia setelah diumumkannya Gua Hatusaka sebagai gua terdalam di Indonesia yang memiliki memiliki kedalaman mencapai 394 meter.[2][3] Saat ini Gua Hatusaka di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku masih memegang rekor menjadi gua terdalam di Indonesia, disusul Gua Lomes Longmot (360 m) dan Gua Sibil Buk (349 m), yang keduanya berada di Papua Barat.[4]

Leang Pute
Gua Pute
LokasiDusun Pattiro, Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
Kedalaman263270 m[1]
Geologikarst / batu kapur / batu gamping
Fiturjenis gua vertikal yang berteras dengan lebar mulut gua antara 50-80 meter
Situs webvisit.maroskab.go.id
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsulsel/

Potensi wisata

sunting

Leang Pute telah dijadikan objek wisata atau tempat wisata untuk wisata minat khusus dengan menyuguhkan panorama yang mempesona. Saat tiba di dasar, pengunjung bisa melihat cahaya putih seperti arti dari namanya. Gua ini memiliki ornamen-ornamen, flora, dan fauna yang menarik. Gua ini bisa dituruni dengan menggunakan teknik SRT (Single Rope Technique).[5] Untuk mencapai lokasi gua ini, dari Kota Makassar dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi menuju Jalan Poros Maros-Bone. Jika menggunakan kendaraan umum Pete-pete rute Makassar-Maros (Rp7.000-/orang) dan Maros-Nahung (Rp8.000-/orang) dengan waktu tempuh 2 jam.[6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Ahmad, Amran; A. Siady Hamzah (2016). Database Karst Sulawesi Selatan 2016 (PDF). Makassar: Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 37. 
  2. ^ a b "Mengenal Hatusaka, Gua Vertikal Terdalam di Indonesia". kumparan.com. 14 Desember 2019. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  3. ^ "Menjejak Dasar Goa Terdalam Di Indonesia". ksdae.menlhk.go.id. 12 Agustus 2018. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  4. ^ "Hatusaka, Gua Terdalam di Indonesia dan si 'Blender Raksasa'". CNN Indonesia. 17 Februari 2021. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  5. ^ Yaumil (31 Januari 2018). "Menyusuri Gua Cantik nan Menantang di Sulawesi Selatan". travelingyuk.com. Diakses tanggal 18 Mei 2021. 
  6. ^ "Data Gua di Sulawesi Selatan". catros.wordpress.com. 21 Juni 2007. Diakses tanggal 30 Mei 2021. 
  NODES
admin 2