McKinsey & Company

perusahaan asal Amerika Serikat

McKinsey & Company adalah sebuah biro konsultansi manajemen global asal Amerika yang didirikan pada tahun 1926 oleh profesor Universitas Chicago, James O. McKinsey. Biro ini memberikan saran mengenai manajemen strategis ke perusahaan, pemerintah, dan organisasi lainnya. Di bawah kepemimpinan Marvin Bower, McKinsey berekspansi ke Eropa selama dekade 1940-an dan 1950-an. Pada dekade 1960-an, Fred Gluck dari McKinsey—bersama Bruce Henderson dari Boston Consulting Group, Bill Bain dari Bain & Company, dan Michael Porter dari Harvard Business School—mentransformasi budaya perusahaan.[3][4] Pada tahun 1975, sebuah publikasi yang ditulis oleh John L. Neuman dari McKinsey, memperkenalkan skema "analisis nilai operasional" yang menyebabkan munculnya tren pengurangan pegawai di tingkat manajemen tengah.[5][6]

McKinsey & Company
Kemitraan berbadan hukum
IndustriKonsultansi manajemen
Didirikan1926; 98 tahun lalu (1926)
PendiriJames O. McKinsey
Kantor pusat
New York City, New York
,
Amerika Serikat
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Kevin Sneader (Mitra Utama Global)
Pendapatan$10,6 milyar (2022)[1]
Karyawan
30.000 (2022)[2]
Situs webmckinsey.com
Facebook: mckinsey X: mckinsey LinkedIn: mckinsey-&-company Modifica els identificadors a Wikidata

McKinsey mempublikasikan majalah bisnis McKinsey Quarterly, dan pegawainya telah menulis sejumlah buku berpengaruh. Sejumlah mantan pegawai perusahaan inipun pernah memegang jabatan tinggi di perusahaan lain maupun di pemerintahan. McKinsey juga diasosiasikan dengan sejumlah skandal besar, termasuk kebangkrutan Enron pada tahun 2001[7][8] dan krisis finansial 2007–2012.[7] McKinsey pun menimbulkan kontroversi atas keterlibatannya dengan Purdue Pharma,[9] Immigration and Customs Enforcement,[10] dan rezim otoritarian.[11][12]

Sejarah

sunting

Awal mula

sunting
 
James O. McKinsey (1889–1937), pendiri perusahaan ini

McKinsey & Company didirikan di Chicago dengan nama James O. McKinsey & Company pada tahun 1926 oleh James O. McKinsey, seorang profesor akuntansi di Universitas Chicago.[13][14] Ia mendapat ide untuk mendirikan perusahaan ini setelah melihat inefisiensi pada para pemasok militer saat bekerja untuk Departemen Persenjataan Angkatan Darat Amerika Serikat.[15]:4 Perusahaan ini menyebut diri mereka sebagai sebuah "biro akuntansi dan manajemen" dan mulai memberikan nasehat menggunakan prinsip akuntansi sebagai sebuah alat manajemen.[16]:3 Mitra pertama McKinsey adalah Tom Kearney yang dipekerjakan mulai tahun 1929,[17][a] dan Marvin Bower yang dipekerjakan mulai tahun 1933.[19][20]:133[b]

 
Marvin Bower, pendiri McKinsey modern dan budaya perusahaan ini

Marvin Bower diakui sebagai pencetus nilai dan prinsip McKinsey pada tahun 1937, berdasarkan pengalamannya sebagai seorang pengacara. McKinsey pun mengembangkan sebuah kebijakan "naik atau keluar", di mana konsultan yang tidak mendapat promosi diminta untuk keluar.[21][22] Bower juga menegaskan bahwa konsultan McKinsey harus fokus pada kepentingan klien sebelum fokus pada pendapatan perusahaan, tidak mendiskusikan urusan pribadi klien, menceritakan kebenaran walaupun berarti melawan opini klien, serta hanya bekerja jika dibutuhkan dan jika merasa mampu.[22][23] Bower juga menetapkan prinsip hanya bekerja dengan CEO, yang kemudian dikembangkan ke CEO anak usaha dan divisinya. Ia pun menciptakan prinsip bahwa McKinsey hanya bekerja untuk klien yang dirasa akan mengikuti nasehatnya.[24][25] Bower juga menetapkan bahasa perusahaan ini.[22]

Pada tahun 1932, perusahaan ini membuka kantor kedua di New York City.[16]:20 Pada tahun 1935, McKinsey keluar dari perusahaan ini sementara untuk menjadi Chairman dan CEO dari salah satu kliennya, yakni Marshall Field's.[15]:5[20]:133

Pada tahun 1935 juga, McKinsey bergabung dengan biro akuntansi Scovell, Wellington & Company untuk membentuk McKinsey, Wellington & Co. dengan kantor pusat di New York, dan memisahkan bisnis akuntansinya ke Wellington & Company dengan kantor pusat di Chicago.[15]:5 Sebuah proyek Wellington yang menyumbang 55% pendapatan McKinsey, Wellington & Co. hampir kadaluarsa,[26] Kearney dan Bower pun berbeda pendapat mengenai bagaimana untuk menjalankan perusahaan ini. Bower ingin berekspansi ke seantero Amerika Serikat dan mempekerjakan lulusan baru dari sekolah bisnis, sementara Kearney ingin tetap di Chicago dan mempekerjakan akuntan berpengalaman.[20]:134

Pada tahun 1937, James O. McKinsey meninggal akibat pneumonia.[16][18] Sehingga kemudian McKinsey, Wellington & Company kembali dipisah pada tahun 1939. Bisnis akuntansi dikembalikan ke Scovell, Wellington & Company, sementara bisnis rekayasa manajemen dipisah ke McKinsey & Company dan McKinsey, Kearney & Company.[17][26] Bower pun bermitra dengan Guy Crockett dari Scovell Wellington, yang berinvestasi di McKinsey & Company dan menjadi mitra utama, sementara Marvin Bower yang menetapkan prinsip dan strategi dari perusahaan ini, menjabat sebagai deputi.[26][27] Kantor McKinsey di New York kemudian membeli hak eksklusif terhadap nama McKinsey pada tahun 1946.[28]:25

Masa pertumbuhan

sunting

McKinsey & Company tumbuh pesat pada dekade 1940-an dan 1950-an, terutama di Eropa.[15]:12-13[28]:25[29] Perusahaan ini mempekerjakan 88 staf pada tahun 1951[30] dan menjadi lebih dari 200 staf pada dekade 1960-an,[28] termasuk 37 staf di London pada tahun 1966.[30] Pada tahun yang sama, McKinsey telah memiliki enam kantor di Amerika Serikat, seperti di San Francisco, Cleveland, Los Angeles, dan Washington D.C., serta enam kantor di luar Amerika Serikat, terutama di Eropa, seperti di London, Paris, dan Amsterdam, serta di Melbourne.[15]:12-13 Pada saat itu, sepertiga pendapatan perusahaan ini berasal dari kantor-kantornya di Eropa.[28] Guy Crockett kemudian mengundurkan diri dari jabatan direktur utama pada tahun 1950, dan Marvin Bower ditunjuk untuk menggantikannya.[24]:61[26] Komite eksekutif, perencanaan, dan bagi hasil McKinsey kemudian dibentuk pada tahun 1951.[26] Basis klien perusahaan inipun berkembang, terutama pemerintahan, kontraktor pertahanan, perusahaan blue chip, dan organisasi militer di era pasca Perang Dunia II.[21] Pada tahun 1956, McKinsey resmi menjadi sebuah perusahaan yang sahamnya dipegang oleh para pegawainya.[15]:12[26]

Setelah Bower mengundurkan diri pada tahun 1967, pendapatan perusahaan ini menurun. Kompetitor baru seperti Boston Consulting Group dan Bain & Company meningkatkan kompetisi dengan memasarkan produk khusus, seperti Growth-Share Matrix, dan dengan menjual keahlian industri mereka.[23][29][31]

Pada tahun 1971, McKinsey membentuk Komisi Sasaran dan Tujuan Perusahaan, yang kemudian berkesimpulan bahwa McKinsey terlalu fokus pada ekspansi geografis dan kekurangan pengetahuan. Komisi tersebut menyarankan agar McKinsey memperlambat pertumbuhannya dan mengembangkan keahlian industri.[15]:14[29]

Pada tahun 1975, John L. Neuman, seorang konsultan McKinsey, menerbitkan "Make Overhead Cuts That Last" pada Harvard Business Review,[32] yang memperkenalkan aturan baru untuk manajemen ilmiah seperti "analisis nilai operasional".[5]:65 Analisis tersebut memandu "langkah-langkah pengurangan" McKinsey untuk merespon "ketergantungan berlebih pada manajemen tengah".[6] Neuman pun menulis bahwa "Proses, walaupun cepat, tetaplah sakit. Karena biaya operasional biasanya 70-85% terkait dengan pegawai dan sebagian besar penghematan berasal dari pengurangan pegawai, sehingga untuk mengurangi biaya operasional tentu membutuhkan sejumlah keputusan yang memilukan."[32]

Pada tahun 1976, Ron Daniel ditunjuk sebagai direktur utama McKinsey, dan terus menjabat hingga tahun 1988.[16]:42 Daniel dan Fred Gluck membantu menggeser perusahaan ini dari pendekatan generalis dengan mengembangkan 15 kelompok kerja spesialis di internal McKinsey yang diberi nama Pusat Kompetensi dan dengan mengembangkan praktek yang disebut Strategi, Operasi, dan Organisasi. Daniel juga memulai upaya manajemen pengetahuan di McKinsey pada tahun 1987.[15]:15-17 Sehingga mengarah pada pembuatan sebuah sistem informasi yang dapat digunakan untuk melacak keterlibatan McKinsey, sebuah proses untuk men sentralisasi pengetahuan dari tiap praktek dan sebagai basis data mengenai keahlian perusahaan."[15]:6-7 Pada tahun 1988, perusahaan ini membuka kantor baru di Roma, Helsinki, São Paulo, dan Minneapolis.[15]:15-17[29]

Fred Gluck pun menjadi direktur utama McKinsey mulai tahun 1988 hingga 1994.[33] Pendapatan perusahaan ini naik dua kali lipat selama masa kepemimpinannya .[23] Ia mengorganisasi McKinsey menjadi 72 "pulau aktivitas" yang diorganisasi di bawah tujuh sektor dan tujuh area fungsional.[15]:18 Pada tahun 1997, McKinsey telah tumbuh delapan kali lipat dari ukurannya pada tahun 1977.[22] Pada tahun 1989, McKinsey mencoba untuk mengakuisisi talenta di bidang teknologi informasi melalui pembelian Information Consulting Group (ICG) dengan harga $10 juta, namun perbedaan budaya perusahaan membuat 151 dari 254 orang staf ICG keluar pada tahun 1993.[23][33]

Pada tahun 1994, Rajat Gupta menjadi direktur utama McKinsey pertama yang lahir di luar Amerika.[34] Pada akhir masa kepemimpinannya, jumlah pegawai McKinsey tumbuh dari 2.900 orang menjadi 7.700 orang serta dari 58 kantor menjadi 84 kantor.[35] Ia pun membuka kantor baru di sejumlah kota, seperti Moscow, Beijing, dan Bangkok.[15]:20 Melanjutkan struktur yang dikembangkan oleh direktur utama sebelumnya, Gupta juga membentuk 16 kelompok industri yang masing-masing ditujukan untuk menangani pasar tertentu. Gupta juga menetapkan aturan bahwa direktur utama hanya dapat menjabat maksimal selama tiga periode.[15]:22 Pada akhir dekade 1990-an, McKinsey membentuk praktek untuk manufaktur dan teknologi bisnis.[15]:21, 23

Pada dekade 1990-an, McKinsey juga mendirikan "akselerator", di mana perusahaan ini menerima pengembalian berbasis saham untuk membantu perusahaan rintisan.[35][36] McKinsey pun menangani lebih dari seribu proyek e-commerce antara tahun 1998 hingga 2000 saja.[15]:24

Catatan

sunting
  1. ^ Sejumlah sumber menyatakan bahwa ia dipekerjakan mulai tahun 1930, bukannya 1929.[18]
  2. ^ Sejumlah sumber menyatakan bahwa ia dipekerjakan mulai tahun 1932,[15] sementara sumber lain menyatakan bahwa mereka pertama kali bertemu pada tahun 1932, dan baru dipekerjakan pada tahun 1933.[17]

Referensi

sunting
  1. ^ "McKinsey & Company". Forbes. Diakses tanggal July 15, 2022. 
  2. ^ "About Us". McKinsey & Company. Diakses tanggal July 15, 2022. 
  3. ^ Kiechel, Walter (2010). The Lords of Strategy: The Secret Intellectual History of the New Corporate World. Harvard Business Press. hlm. 347. ISBN 978-1-4221-5731-2. OCLC 259247279. Diakses tanggal June 16, 2020. 
  4. ^ "Synopsis of The Lords of Strategy by Walter Kiechel". Financial Times. Diakses tanggal June 16, 2020. 
  5. ^ a b Deal, Terrence E; Kennedy, Allan A (1999). The new corporate cultures: revitalizing the workplace after downsizing, mergers, and reengineering. Reading, Mass.: Perseus Books. ISBN 978-0-7382-0069-9.  (extra ISBN 978-0-7382-0380-5)
  6. ^ a b Markovits, Daniel (February 3, 2020). "How McKinsey Destroyed the Middle Class". The Atlantic. Diakses tanggal June 16, 2020. 
  7. ^ a b Chu, Ben (7 February 2014). "McKinsey: How does it always get away with it?". The Independent. Diakses tanggal 30 June 2019. 
  8. ^ "The firm that built the house of Enron". The Guardian. 23 March 2002. 
  9. ^ Bogdanich, Walt; Forsythe, Michael (2020-11-27). "McKinsey Proposed Paying Pharmacy Companies Rebates for OxyContin Overdoses". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2020-11-28. 
  10. ^ MacDougall, Ian (2019-12-03). "How McKinsey Helped the Trump Administration Carry Out Its Immigration Policies". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2019-12-04. 
  11. ^ Bogdanich, Walt; Forsythe, Michael (December 15, 2018). "How McKinsey Has Helped Raise the Stature of Authoritarian Governments". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 30, 2019. 
  12. ^ Benner, Katie; Mazzetti, Mark; Hubbard, Ben; Isaac, Mike (October 20, 2018). "Saudis' Image Makers: A Troll Army and a Twitter Insider". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal June 30, 2019. 
  13. ^ Walter Kiechel (December 30, 2013). The Lords of Strategy: The Secret Intellectual History of the New Corporate World. Harvard Business Press. hlm. 347. ISBN 978-1-4221-5731-2. OCLC 259247279. Diakses tanggal June 16, 2020. 
  14. ^ David Snider; Chris Howard (February 16, 2010). Money Makers: Inside the New World of Finance and Business . Palgrave Macmillan. hlm. 152. ISBN 978-0-230-61401-7. 
  15. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Larry Greiner; Thomas Olson (June 25, 2004). Contemporary consultant casebook: educating today's consultants. Thomson/South-Western. ISBN 978-0-324-29019-6. Diakses tanggal December 16, 2012. 
  16. ^ a b c d Elizabeth Haas Edersheim (13 December 2010). McKinsey's Marvin Bower: Vision, Leadership, and the Creation of Management Consulting. John Wiley & Sons. ISBN 978-1-118-04014-0. Diakses tanggal 16 December 2012. 
  17. ^ a b c Charles-Edouard Bouée (January 2, 2014). Light Footprint Management: Leadership in Times of Change. A&C Black. hlm. 10. ISBN 978-1-4729-0385-3. 
  18. ^ a b John Cunningham Wood; Michael C. Wood (2002). F. W. Taylor: Critical Evaluations in Business and Management. Taylor & Francis. hlm. 282. ISBN 978-0-415-27666-5. 
  19. ^ Consulting Magazine. Kennedy Information. 2004. 
  20. ^ a b c Anthony J. Mayo; Nitin Nohria; Laura G. Singleton (January 1, 2007). Paths to Power: How Insiders and Outsiders Shaped American Business Leadership. Harvard Business Press. hlm. 133. ISBN 978-1-4221-0198-8. Diakses tanggal December 16, 2012. 
  21. ^ a b Vault Employer Profile: McKinsey & Company. Vault. 2004. ISBN 9781581313352. Diakses tanggal July 8, 2012. 
  22. ^ a b c d Caulkin, Dimon (June 29, 1997). "Management: The Firm that means McJobs for the Boys". The Observer. Business Page. 
  23. ^ a b c d Huey, John (November 1, 1993). "How McKinsey Does It". Fortune. Diakses tanggal May 20, 2012. 
  24. ^ a b McDonald, Duff (September 10, 2013). The Firm: The Story of McKinsey and its Secret Influence on American Business. Simon & Schuster. ISBN 978-1439190975. 
  25. ^ O'Shea, James; Madigan, Charles (1997). Dangerous Company. Random House. ISBN 978-0-8129-2634-7. 
  26. ^ a b c d e f Bhide, Amar (March 1996). "Building the Professional Firm: McKinsey & Co.: 1939-1968". Diakses tanggal April 10, 2012. 
  27. ^ Anthony J. Mayo; Nitin Nohria; Laura G. Singleton (2006). Paths to Power: How Insiders and Outsiders Shaped American Business Leadership . Harvard Business Press. hlm. 134. ISBN 978-1-4221-0198-8. 
  28. ^ a b c d Barry Curnow; Jonathan Reuvid (December 3, 2005). International Guide to Management Consultancy: Evolution Practice and Structure. Kogan Page Publishers. hlm. 25. ISBN 978-0-7494-4699-4. Diakses tanggal December 16, 2012. 
  29. ^ a b c d Bartlett, Christopher (January 4, 2000). "McKinsey & Company: Managing Knowledge and Learning". Harvard Business School. Diakses tanggal August 19, 2013. 
  30. ^ a b Christopher D. McKenna (June 19, 2006). The World's Newest Profession: Management Consulting in the Twentieth Century. Cambridge University Press. hlm. 48–. ISBN 978-0-521-81039-5. Diakses tanggal December 16, 2012. 
  31. ^ "Table: McKinsey Over the Years". BusinessWeek. July 7, 2002. Diakses tanggal December 16, 2012. 
  32. ^ a b Neuman, John L. (May 1, 1975). "Make Overhead Cuts That Last". Harvard Business Review (May 1975). ISSN 0017-8012. Diakses tanggal June 16, 2020. 
  33. ^ a b Byrne, John (September 19, 1993). "The McKinsey Mystique". BusinessWeek. Diakses tanggal June 15, 2020. 
  34. ^ Sreenivasan, Sreenath (April 22, 1994). "How did McKinsey's Rajat Gupta become the first India-born CEO of a $1.3 billion US transnational?". BusinessToday. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 28, 2017. Diakses tanggal May 20, 2012. 
  35. ^ a b Byrne, John (July 8, 2002). "Inside McKinsey". BusinessWeek. Diakses tanggal August 19, 2013. 
  36. ^ Leonhardt, David (October 22, 1999). "Big Consultants Woo Employees by Offering a Piece of the Action". The New York Times. hlm. 1. 

Pranala luar

sunting
  NODES
admin 1
INTERN 2
twitter 1