Mesin V8 adalah sebuah Mesin V dengan delapan silindernya dipasang di bak mesin dengan 2 cabang dan masing-masing cabangnya terdiri dari 4 silinder. Antar cabang ini dipasang membentuk sudut istimewa satu sama lain tetapi kadang dipasang dengan sudut lebih lancip. Kedelapan pistonnya menjalankan crankshaft biasa (sama dengan mesin lainnya).

Mesin pesawat Liberty V8 menunjukan konfigurasi mesin V8 dengan jelas
Blok mesin V8 dari pabrikan American Motors yang menunjukkan 4 silinder tiap sisinya.

Simpelnya, mesin ini merupakan 2 buah mesin 4 segaris biasa yang menjalankan crankshaft bersama. Karena konfigurasinya yang simpel, mesin ini juga memiliki masalah keseimbangan mesin (engine balance) yang sama dengan mesin 4 segaris, yang dapat menyebabkan getaran pada kapasitas yang lebih besar. Mesin ini bisa menghasilkan tingkat kehalusan lebih baik daripada V6 tetapi dengan biaya lebih murah dari V12. Banyak Mobil balap terkenal tetap menggunakan single plane crankshaft karena menghasilkan akselerasi yang baik dan desain sistem pembuangan yang lebih efisien.[1]

Aplikasi

sunting

V8 merupakan konfigurasi umum untuk mesin mobil berkapasitas besar. Mesin V8 jarang dimiliki mobil dengan kapasitas kurang dari 3.0L dan dalam penggunaannya, pabrikan otomotif masih menggunakan mesin ini sampai kapasitas 8.2L atau lebih. Kadang, pabrikan mobil juga menawarkan V6 sebagai pengganti V8 sebagai versi terendahnya. Mesin V6 sendiri dibuat dengan membuang 1 silinder dari tiap cabang silinder ini sehingga tetap berkonfigurasi V dan tidak perlu terlalu banyak modifikasi ulang.

V8 merupakan konfigurasi mesin yang paling umum dalam mobil sport, terutama di AS di mana dia dibutuhkan dalam IRL, ChampCar dan NASCAR. Formula Satu sendiri mulai untuk menggunakan mesin V8 2.4L mulai tahun 2006 menggantikan mesin sebelumnya, V10 3.0L untuk memangkas biaya pengembangan yang besar dan tenaga mobil.

Sejarah

sunting

Tahun 1902, Léon Levavasseur mendapatkan paten untuk mesin V8 besinnya. Ia menamainya 'Antoinette'. Mulai 1904 ia memasang mesin ini di beberapa kapal cepat dan pesawat-pesawat model awal. Pionir penerbangan Alberto Santos-Dumont melihat salah satu kapal ini di Côte d'Azur dan mencoba untuk memakai mesin ini di pesawat 14-bisnya. Waktu itu mesin ini mempunyai tenaga 24 hp/1400 rpm dengan berat hanya 55 kg, tetapi keluaran tenaganya sangat kurang. Santos-Dumont memesan versi lain yang lebih besar dan bertenaga dari Levavasseur. Levavasseur mengubahnya dan akhirnya menghasilkan tenaga 50 hp dengan berat 86 kg. Rasio tenaga-berat ini tidak terkalahkan selama 25 tahun.[2]

Konfigurasi mesin V8 mulai populer di Prancis mulai tahun 1904, ketika beberapa perusaaan seperti Renault dan Buchet memperkenalkan mesin ini digunakan di mesin pesawat. Beberapa juga dipakai di mobil tetapi jumlahnya sedikit.

Rolls-Royce membuat sebuah mobil bermesin V8 bernama Rolls-Royce V8 dengan kapasitas mesin 3535 cc dari tahun 1905 sampai 1906, tetapi hanya 3 mobil yang dibuat dan kemudian mereka mengubahnya menjadi 6 segaris. De Dion-Bouton memperkenalkan mobil bermesin V8 berkapasitas 7773 cc tahun 1910 dan memajangnya di New York tahun 1912. Mesin ini diproduksi dalam jumlah sedikit, tetapi telah menginspirasi pabrikan Amerika lainnya untuk mengikutinya.[3]

Mobil massal pertama dengan mesin V8 di Amerika Serikat diperkenalkan oleh Cadillac (divisi General Motors) tahun 1914. Mereka berhasil menjual 13.000 unitmobil bermesin 5429 cc pada tahun pertama produksi. Oldsmobile, divisi lain General Motors, memiliki mesin V8 sendiri berkapasitas 4000 cc tahun 1916. Chevrolet juga memiliki mesin V8 sendiri tahun 1917, tetapi setelah bergabung ke General Motors tahun 1918 mereka berhenti membuat mesin V8 untuk berkonsentrasi ke mobil-mobil yang lebih kecil.[4]

Sudut mesin V

sunting

Sudut antar cabang silinder yang palig umum digunakan dalam mesin V adalah 90°. Konfigurasi ini membuat pembakaran lebih optimal dan minim getaran. Beberapa konfigurasi Mesin V6 dan Mesin V10 diambil dari desain mesin V8 (sudutnya 90°), tetapi mesin ini tetap memerlukan balance shaft untuk mengurangi getaran selama proses pembakaran.

Sudut lainnya yang pernah dipakai adalah 60°, pernah dipakai di Mesin Ford Yamaha V8 yang dipasang di Ford Taurus. Mesin ini didesain untuk mesin transverse untuk mobil penggerak roda depan. Keuntungan lainnya adalah membutuhkan ruang mesin lebih kecil daripada mesin V8 90° sehingga hemat tempat. Tapi, karena sudut ini tidak ideal, mesin ini membutuhkan balance shaft counter-rotating dan crankpin offset split sehingga mesinnya bisa tetap halus.[5] Tahun 2010, GM memperkenalkan mesin V8 baru berkapasitas 4500 cc Duramax diesel dengan sudut 72°.[6] Mesin V8 72° juga sudah digunakan dalam balapan mobil modern.[7]

Sebuah mesin V8 dengan sudut super lancip diciptakan oleh Lancia pada tahun 1922. Mereka menciptakan mesin V8 hanya dengan sudut antar cabang silinder sebesar 14°. Lancia membuat mesin ini berdasarkan desain mesin V4 mereka yang bentuknya hampir menyerupai persegi dilihat dari panjang dan lebarnya. Desain mesin ini sangat kompak dan keluaran tenaganya lebih besar daripada mesin-mesin sejenis pada masa itu.[8] Meski akhirnya mengakhiri produksi mesin V8 saat Perang Dunia II, konsep dasar mesin ini digunakan Volkswagen di Mesin VR6 mereka.

V8 dalam otomotif

sunting

Ada banyak contoh mobil yang menggunakan mesin V8 contohnya:

V8 dalam penerbangan

sunting

V8 dalam truck

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Ludvigsen, Karl (2001). Classic Racing Engines. Haynes Publishing. ISBN 1859606490. 
  2. ^ "U.S. Centennial of Flight Commission - Early Aircraft Engines". Centennialofflight.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-20. Diakses tanggal 2010-08-04. 
  3. ^ Daniels, Jeff (2002). Driving Force: The Evolution of the Car Engine. Haynes Publishing. hlm. 32–33. ISBN 1-85960-877-9. 
  4. ^ Daniels, Driving Force, pp. 46-47.
  5. ^ McIntosh, Jil (2005-06-10). "First Drive: 2006 Volvo XC90 V8". Canadian Driver. Diakses tanggal 2007-12-16. 
  6. ^ "2010 Duramax 4500 Diesel". Diesel Power Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-04. Diakses tanggal 2008-12-01. 
  7. ^ "8W - What? - Penske-Mercedes PC23 500i". Forix.autosport.com. Diakses tanggal 2010-07-01. 
  8. ^ Daniels, Driving Force, pp. 70-71, 92
  NODES
Done 1
Story 1