Moluskum kontagiosum

infeksi virus yang menyebabkan tumbuhnya bintil di kulit

Moluskum kontagiosum adalah infeksi kulit yang umum terjadi pada anak-anak, ditandai dengan adanya bintil di kulit [1]. Penyakit ini umum terjadi pada anak-anak, tetapi tidak sedikit yang memyerang orang dewasa. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus poxvirus yang bersifat jinak dan tidak membahayakan.

Gejala dan Penularan

sunting

Moluskum kontagiosum biasanya muncul sebagai bintil dengan warna putih yang disertai dengan nyeri dan rasa gatal. Bintil ini terasa ruam dan dapat terjadi di area tubuh mana pun, tetapi paling sering muncul di wajah, lengan, dan kaki. Diagnosis moluskum kontagiosum disimpulkan berdasarkan pemeriksaan medis, yaitu adanya lesi berupa papula keras berwarna putih dengan disertai adanya pusar seperti kubah yang dapat mengeluarkan cairan atau bahan kental seperti keju. [2] Penyebaran virus ini terjadi secara autoinokuasi melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi. Misalnya penderita menggaruk kemudian menyentuh bagian tubuh yang lain, atau memakai handuk secara bersamaan dengan penderita (vomit).[3]

Pengobatan

sunting

Meskipun moluskum kontagiosum umumnya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan, sekitar enam hingga sembilan bulan. Beberapa orang memilih untuk mengobati benjolan ini karena alasan kosmetik atau untuk mencegah penyebaran ke area tubuh lain. Metode pengobatan yang umum termasuk mengobatinya dengan obat cantharidin dan berdazimer.[4]

Pencegahan

sunting

Untuk mencegah penyebaran moluskum kontagiosum, langkah-langkah pencegahan berikut dapat dilakukan, yaitu membatasi kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, menghindari berbagi pakaian, handuk, atau perlengkapan pribadi dengan orang yang terinfeksi, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan[5].

Referensi

sunting
  1. ^ "Molluscum Contagiosum". Alodokter. 2015-06-30. Diakses tanggal 2024-04-01. 
  2. ^ Pasadena, Helga Pasadena; Sari, Dwi Antika (2024-02-27). "MOLUSKUM KONTAGIOSUM: SEBUAH LAPORAN KASUS". Collaborative Medical Journal (CMJ) (dalam bahasa Inggris). 7 (1): 1–3. doi:10.36341/cmj.v7i1.4469. ISSN 2615-6741. 
  3. ^ Halodoc. "Molluscum Contagiosum - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan". halodoc. Diakses tanggal 2024-04-01. 
  4. ^ "MOLUSKUM - Spiritia". spiritia.or.id. Diakses tanggal 2024-04-01. 
  5. ^ Australia, Healthdirect (2023-12-04). "Molluscum contagiosum — treatment and symptoms". www.healthdirect.gov.au (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-04-01. 
  NODES