Nasionalisme sayap kiri

Nasionalisme sayap kiri atau nasionalisme kiri, dikenal juga sebagai nasionalisme sosial dan dirujuk sebagai sosialisme nasionalis atau nasionalisme sosialis, adalah bentuk nasionalisme yang berdasarkan pada penentuan nasib sendiri, kedaulatan rakyat dan kesetaraan sosial.[1] Nasionalisme sayap kiri dapat mencakup gerakan anti-imperialisme dan pembebasan nasional.[2][3]

Nasionalisme sayap kiri berlawanan dengan politik sayap kanan dan nasionalisme sayap kanan, karena nasionalisme sayap kiri sering kali menolak nasionalisme etnis untuk tujuan serupa, meski beberapa bentuknya dalam praktiknya memasukkan platform rasialisme, yang mendukung masyarakat homogen, penolakan terhadap minoritas dan oposisi terhadap imigrasi.[2][4][5]

Ikhtisar

sunting

Istilah seperti sosialisme nasionalis, nasionalisme sosial dan nasionalisme sosialis tidak boleh disamakan dengan fasisme Jerman yang dianut oleh Partai Nazi yang menamakan dirinya Nasional-Sosialisme. Ideologi ini menganjurkan supremasi dan ekspansi teritorial bangsa Jerman dan menentang kedaulatan rakyat, kesetaraan sosial dan penentuan nasib sendiri bagi bangsa non-Jerman. Tidak seperti fasisme dan beberapa bentuk nasionalisme sayap kanan, nasionalisme sayap kiri tidak mempromosikan pandangan bahwa satu bangsa lebih unggul dari yang lain.

Beberapa kelompok nasionalis sayap kiri, termasuk beberapa gerakan buruh, liberal kiri, Marxis ortodoks, demokrat sosial dan sindikalis serta partai berhaluan kiri dan kiri tengah, secara historis telah menggunakan istilah sosialisme nasional terhadap dirinya sendiri, meski hanya sebelum kebangkitan Nazi dan di luar Eropa. Sejak Nazi menjadi terkenal, sosialisme nasional telah dikaitkan hampir secara eksklusif dengan gagasan Nazi dan jarang digunakan dalam kaitan dengan nasionalisme sayap kiri di Eropa, dengan sosialisme nasionalis atau nasionalisme sosialis lebih disukai dibandingkan sosialisme nasional. Sosialisme Nasional fasisme Jerman yang tidak terkait ditulis dengan huruf kapital karena merujuk pada entitas Nazi serta untuk menghidari kebingungan dengan nasionalisme sayap kiri.

Gerakan nasionalis sayap kiri ternama di antaranya termasuk Gerakan 26 Juli di Kuba; Kongres Nasional Afrika di Afrika Selatan di bawah Nelson Mandela; Nasionalisme Basque dan koalisi EH Bildu serta gerakan kemerdekaan Catalunya, nasionalisme Galicia dan partai Blok Nasionalis Galicia di Spanyol; Tentara Nasional India dari Subhas Chandra Bose yang mendukung kemerdekaan India dari Britania; Zionisme buruh di Israel; Liga Komunis Yugoslavia; Parti Kebangsaan Melayu Malaya di Malaysia; Mukti Bahini di Bangladesh; nasionalisme Quebec dan Parti Québécois, Québec solidaire dan Bloc québécois di Kanada; Partai Nasional Skotlandia yang mendukung kemerdekaan Skotlandia dari Britania Raya; Sinn Féin, partai republikan Irlandia; dan Vietcong di Vietnam.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sa'adah 2003, 17–20.
  2. ^ a b Smith 1999, 30.
  3. ^ Delanty, Gerard; Kumar, Krishan. The SAGE handbook of nations and nationalism. London, England, UK; Thousand Oaks, California, USA; New Delhi, India: Sage Publications, Ltd, 2006, 542.
  4. ^ "Arthur Calwell, Leader of the Labor Party, Defender of White Australia."
  5. ^ "Fact Sheet – Abolition of the 'White Australia' Policy". Australian Department of Immigration and Citizenship. Diarsipkan 9 August 2018 di Wayback Machine.. Retrieved 9 August 2020.

Bibliografi

sunting
  • Borkenau, Franz (2013). Socialism: National or International (reprinted ed.). Milton: Routledge. ISBN 9781135025823.
  • Frankel, Jonathan. 1981 [1984]. Prophecy and Politics: Socialism, Nationalism, and the Russian Jews, 1862-1917. Cambridge: Cambridge University Press.
  • Milner, Henry and Sheilagh Hodgins. 1973. The Decolonization of Quebec: An Analysis of Left-Wing Nationalism. Toronto: McClelland and Stewart. p. 257.
  • Milner, Henry. 1989. Sweden: Social Democracy in Practice. New York: Oxford University Press.
  • Nimni, Ephraim. 1991. Marxism and Nationalism: Theoretical Origins of a Political Crisis. London: Pluto Press.
  • Pask, Kevin. "Late Nationalism: The Case of Quebec", New Left Review, 11, September–October 2001 (preview)
  • Perica, Vjekoslav. 2002. Balkan Idols: Religion and Nationalism in Yugoslav States. New York: Oxford University Press.
  • Ramet, Sabrina P. 2006. The Three Yugoslavias: State-building and Legitimation, 1918-2005. Bloomington: Indiana University Press.
  • Sa'adah, Anne. 1987 [2003]. Contemporary France: a democratic education. Lanham: Rowman Littlefield & Publishers.
  • Schmitt, Richard. 1997, "Introduction to Marx and Engels: A Critical Reconstruction." Dimensions of Philosophy Series. Boulder and Oxford: Westview Press.
  • Smith, Angel; Berger, Stefan. 1999. Nationalism, Labour and Ethnicity 1870-1939. Manchester and New York: Manchester University Press.
  • Taras, Ray (ed.). 1992. The Road to Disillusion: From Critical Marxism to Post-communism in Eastern Europe. Armonk: M. E. Sharpe.
  • van Ree, Erik. 2002. The Political Thought of Joseph Stalin: A Study in twentieth-century Revolutionary Patriotism. London and New York: RoutledgeCurzon.
  • Wachtel, Andrew. 2006. Remaining Relevant after Communism: The Role of the Writer in Eastern Europe. Chicago and London: University of Chicago Press.
  NODES
INTERN 16
todo 1