Pembunuhan Abraham Lincoln

Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16, dibunuh oleh John Wilkes Booth pada Jumat Agung, 14 April 1865, saat menghadiri drama Our American Cousin di Teater Ford, Washington, D.C., saat Perang Saudara Amerika menjelang akhir.[1] Pembunuhan tersebut terjadi lima hari setelah komandan Konfederasi Tentara Virginia Utara, Jenderal Robert E. Lee, menyerah kepada Letnan Jenderal Ulysses S. Grant dan Tentara Potomac.

Pembunuhan Abraham Lincoln
Bagian dari Perang Saudara Amerika
LokasiTeater Ford, Washington, D.C.
Tanggal14 April 1865; 159 tahun lalu (1865-04-14)
10:15 p.m. (Waktu Standar Timur)
Sasaran
Jenis serangan
  • Pembunuhan politik
  • Penembakan
  • Penikaman
Senjata
Korban tewas
1 (Abraham Lincoln)
Korban luka
4
PelakuJohn Wilkes Booth dan konspirator lainnya

Lincoln adalah presiden Amerika Serikat ketiga yang wafat saat menjabat, dan yang pertama dari empat yang dibunuh, yaitu James A. Garfield, William McKinley dan John F. Kennedy.[2] Sebuah upaya gagal dibuat terhadap Andrew Jackson pada 30 tahun sebelumnya, pada 1835, dan Lincoln sendiri telah menjadi subyek dari sebuah upaya pembunuhan terdahulu oleh seorang penyerang tak dikenal pada Agustus 1864. Pembunuhan Lincoln direncanakan dan dilakukan oleh aktor panggung terkenal John Wilkes Booth, sebagai bagian dari sebuah konspirasi besar dalam sebuah tawaran untuk membangkitkan sebab Konfederasi

Para konspirator dari Booth adalah Lewis Powell dan David Herold, yang ditugaskan untuk membunuh Sekretaris Negara William H. Seward, dan George Atzerodt, yang ditugaskan untuk membunuh Wakil Presiden Andrew Johnson. Dengan menyingkirkan tiga orang papan atas dalam pemerintahan tersebut, Booth dan para konspiratornya berharap bisa mengganggu pemerintahan Amerika Serikat.

Saat Presiden sedang menonton drama, Booth menembak Lincoln dari belakang dengan jarak tiga atau empat kaki,[3] menyerangnya di bagian belakang kepalanya. Pada pukul 7:22 a.m. keesokan harinya, Lincoln wafat di Petersen House di seberang jalan dari teater tersebut.[4] Sisa rencana para konspiratornya gagal; Powell hanya melukai Seward, sementara Atzerodt, yang akan membunuh Johnson, hilang rimbanya dan kabur. Booth melakukan pelarian dramatis, yang menyebabkan pemburuan manusia yang berakhir dengan kematiannya. Beberapa konspirator lainnya kemudian diadili dan digantung. Pemakaman dan penguburan Abraham Lincoln menjadi masa berkabung nasional.

Referensi

sunting
  1. ^ "Good Friday, 1865: Lincoln's Last Day". The NHPR Staff. February 18, 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-23. Diakses tanggal January 11, 2014. 
  2. ^ "Lincoln Shot at Ford's Theater". 
  3. ^ Abel, E. Lawrence (2015). A Finger in Lincoln's Brain: What Modern Science Reveals about Lincoln, His Assassination, and Its Aftermath. ABC-CLIO. hlm. 63. Diakses tanggal March 14, 2017. Forensic evidence clearly indicates Booth could not have fired at point-blank range. ... At a distance of three or more feet, the gunshot would not leave any stippling or any other resides on the surface of Lincoln's head. ... Dr. Robert Stone, the Lincoln's' family physician, was explicit: "The hair or scalp (on Lincoln's head) was not in the least burn[t]." 
  4. ^ Richard A. R. Fraser, MD (February–March 1995). "How Did Lincoln Die?". American Heritage. 46 (1). 

Bacaan tambahan

sunting

Pranala luar

sunting
  NODES
Done 1
orte 1