Peri gigi adalah sosok fantasi anak usia dini.[1] Cerita rakyat menyatakan bahwa ketika anak-anak kehilangan salah satu gigi susu mereka, mereka harus menempatkannya di bawah bantal tempat tidur mereka dan kemudian peri gigi akan mengunjungi sewaktu mereka tidur, mengganti gigi yang tanggal tersebut dengan uang.[2]

Gambar anak-anak mengenai peri gigi

Tradisi meninggalkan gigi di bawah bantal untuk peri gigi dipraktikkan di berbagai negara di Anglosfer.

Penampilan

sunting

Tidak seperti Sinterklas dan Kelinci Paskah, ada beberapa rincian dari penampilan peri gigi dalam berbagai versi mitos. Sebuah studi tahun 1984 yang dilakukan oleh Rosemary Wells mengungkapkan bahwa sebagian besar, 74 persen dari mereka yang disurvei, percaya peri gigi adalah perempuan, sementara 12 persen percaya peri gigi bukanlah laki-laki atau perempuan dan 8 persen percaya peri gigi bisa jadi laki-laki atau perempuan.[3] Ketika ditanya tentang temuannya mengenai penampilan peri gigi, Wells menjelaskan, "Kau punya dasar mengenai peri gigi yakni seperti Tinkerbell dengan sayap, tongkat sihir, sedikit lebih tua dan yang lainnya. Beberapa orang berpikir peri gigi sebagai manusia, atau kelinci atau tikus."[4] Satu ulasan dari buku anak-anak yang diterbitkan dan dari karya seni populer lainnya, menemukan peri gigi juga digambarkan sebagai seorang anak dengan sayap, digambarkan pula sebagai pixie, bisa juga naga, sebagai sosok ibu berwarna biru, sebagai balerina terbang, dua orang tua kecil, sebagai ahli kesehatan gigi, seorang pria terbang berperut buncit yang merokok cerutu, kelelawar, beruang dan lain-lain. Berbeda dengan membayangkan Sinterklas, perbedaan penggambaran dari peri gigi tidak menjengkelkan anak-anak.[5]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Blair, John R.; McKee, Judy S.; Jernigan, Louise F., Psychological Reports, Vol 46(3, Pt 1), June 1980. "Children's belief in Santa Claus, Easter Bunny and Tooth Fairy". pp 691–694.
  2. ^ Watts, Linda S. (2007). Encyclopedia of American folklore. NY, NY, United States of America: Facts on file Inc. hlm. 386. ISBN 0-8160-5699-4. 
  3. ^ "Tooth Fairy Lore Extracted". Toledo Blade. 2 Februari 1984. 
  4. ^ "The tooth fairy: friend or foe?". The Milwaukee Journal. 31 July 1991. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-20. Diakses tanggal 2016-07-25. 
  5. ^ Wells, Rosemary. "The Making of an Icon: The Tooth Fairy in North American Folklore and Popular Culture" in The Good People: New Fairylore Essays. Peter Narváez ed., 1997. pp 426-446. University Press of Kentucky.


  NODES