Rotasi Bumi

gerakan berputar planet bumi pada sumbunya

Rotasi Bumi merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya. Bumi berputar ke arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam.

Rotasi Bumi dari barat ke timur
Panjang hari antara tahun 1974 hingga tahun 2005

Akibat pergerakan pada sumbunya, setiap daerah di Bumi mengalami siang dan malam, walaupun dengan panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda. Masa rotasi Bumi pada sumbunya dalam hubungannya dengan bintang ialah 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam kaitannya dengan Matahari ialah 24 jam. Namun perputaran ini perlahan terus melambat karena pengaruh gravitasi bulan. Hal ini bisa dilihat dari melambatnya satu hari pada masa kini sebesar 1,78 milidetik (versi lain menyebutkan 1,78 + 0,11 milidetik)[1] dibanding seabad yang lalu.[2]

Selain menyebabkan perbedaan siang dan malam, rotasi Bumi juga menyebabkan munculnya gaya semu (apparent force) Coriolis[3]. Gaya Coriolis menyebabkan siklon tropis bergerak berlawanan arah jarum jam di Belahan Bumi Utara dan searah jarum jam di Belahan Bumi Selatan. Selain itu, gaya Coriolis juga menyebabkan pembelokan arah angin pasat[4], pembentukan gyre di samudra[5], dan merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan dalam peluncuran rudal balistik antarbenua[6].

Hubungan dengan revolusi Bumi

sunting

Gerakan melingkar 23,5 derajat mengelilingi Matahari terjadi selama setahun, yakni 365,2425 hari. Sehingga, revolusi Bumi mengelilingi Matahari tidak pas dengan gerakan Bumi pada sumbunya. Dari sini kita memiliki tahun kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali pada hitungan seratus yang tidak dapat dibagi 400).

Revolusi Bumi

sunting
 
Отклонение оси вращения Земли от оси, перпендикулярной орбите.

Revolusi Bumi adalah peredaran Bumi mengelilingi matahari. Revolusi Bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi Bumi, selain perputaran Bumi pada porosnya atau disebut rotasi Bumi.

Kala revolusi Bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Sepanjang Bumi berevolusi, rotasi Bumi tidak selalu tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis imajiner yang membelah kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa.

Revolusi Bumi menjadi faktor utama adanya perbedaan musim antara kedua belahan Bumi sepanjang tahun. Perbedaan musim tersebut disebabkan oleh penerimaan radiasi matahari yang tidak merata dan bervariasi sehingga terdapat wilayah yang menerima lebih banyak akan mengalami musim panas serta wilayah yang menerima lebih sedikit akan mengalami musim dingin. Lebih lanjut, perbedaan musim juga dapat menginisiasi pergerakan atmosfer skala besar, seperti monsun yang mempengaruhi sepertiga penghidupan manusia di Bumi[7].

Lihat pula

sunting

Sejarah

Revolusi

Referensi

sunting
  1. ^ Shylaja 1999, hlm. 49.
  2. ^ August 2018, Marcus Woo-Live Science Contributor 26. "Why Does the Earth Rotate?". livescience.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-01-20. 
  3. ^ Persson, Anders (1998-07). <1373:hdwutc>2.0.co;2 "How Do We Understand the Coriolis Force?". Bulletin of the American Meteorological Society. 79 (7): 1373–1385. doi:10.1175/1520-0477(1998)079<1373:hdwutc>2.0.co;2. ISSN 0003-0007. 
  4. ^ Brooks, Ian (2017-08-03). "review". doi.org. Diakses tanggal 2024-12-06. 
  5. ^ Thurman, Harold V. (1991). Introductory oceanography /. New York :: Collier Macmillan Canada ;. ISBN 0-675-21317-7. 
  6. ^ Albrecht, Andreas; Bernstein, Gary; Cahn, Robert; Freedman, Wendy L.; Hewitt, Jacqueline; Hu, Wayne; Huth, John; Kamionkowski, Marc; Kolb, Edward W. (2006-09-01). "Report of the Dark Energy Task Force". 
  7. ^ Chang, C. -P.; Wang, Zhuo; Hendon, Harry. The Asian winter monsoon. Springer Berlin Heidelberg. hlm. 89–127. ISBN 978-3-540-40610-5. 

Daftar Pustaka

sunting

Shylaja, B. S. (1999). A Celestical Shadow Play. Haiderabad: Universities Press. ISBN 9788173712371. 


  NODES