Sastra Minangkabau

Sastra Minangkabau adalah sastra dalam bahasa Minangkabau yang hidup dan dipelihara dalam masyarakat orang Minangkabau, baik lisan maupun tulisan.[1][2][3]

Adapun sastra Minang Klasik dan modern masih hidup dalam beberapa genre (ragamnya), yaitu: kaba, pantun, gurindam, talibun, pepatah dan petitih, kata-kata adat, serta persembahan yang digubah dalam bahasa Minangkabau.[4]

Genre sastra

sunting

Kaba, termasuk Sijobang,[5] adalah cerita (bahasa Minang: carito) yang disampaikan oleh tukang kaba dengan iringan gesekan rabab.[6][7][8] Kekuatan sastra kaba ini sangat ditentukan kemampuan tukang kaba. Jenis sastra kaba tersebut misalnya Kaba Cindua Mato, Kaba Anggun Nan Tongga, Kaba Lareh Simawang, Kaba Rancak Dilabuah, Kaba Gadih Basanai, Kaba Malin Deman, Kaba Rambun Pamenan. di dalam kaba (cerita) tukang kaba tidak hanya menyampaikan bahan berbentuk prosa saja seperti contoh di atas, tetapi tukang kaba juga menyampaikan bahan cerita yang bukan cerita dengan bentuk seperti petuah adat dan nasihat seperti halnya gurindam.

Dendang

sunting

Dendang adalah genre musik Minang vokal yang diiringi oleh alat musik saluang.[9][8]

Rujukan

sunting
  1. ^ Djamaris, Edward (2002). Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 979-461-395-9. 
  2. ^ Amir, Adriyett; et al. (2006). Pemetaan Sastra Lisan Minangkabau. Padang: Andalas University Press. ISBN 979-1097-08-9. 
  3. ^ Mulyadi; et al. (2008). Ensiklopedia sastra Minangkabau. Padang: Balai Bahasa Padang. ISBN 978-979-685-773-9. 
  4. ^ Ahmad, Sabaruddin (1979). Kesusastraan Minang Klasik dan hubungannya dengan kesusatraan Indonesia (PDF). Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  5. ^ Djamaris 2002, hlm. 128–131.
  6. ^ Junus, Umar (December 1994). "Kaba, An Unfinished (His-) Story". Southeast Asian Studies (dalam bahasa Inggris). 32 (3). 
  7. ^ Phillips, Nigel (1981). Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-23737-6.
  8. ^ a b Suryadi (1993). Dendang Pauah: cerita orang Lubuk Sikaping. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 3–4. ISBN 978-979-461-159-3. 
  9. ^ Mulyadi 2008, hlm. 34–38.
  NODES