Sitokinin (bahasa Inggris: cytokinins, CK) adalah sekelompok hormon tumbuhan dan zat pengatur tumbuh yang mendorong terjadinya pembelahan sel (sitokinesis)[1] di jaringan meristematik. Selain peran utamanya sebagai pengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sitokinin juga mempengaruhi dominansi pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan efek anti penuaan (senescense) daun.[2]

Sejarah

sunting

Peran sitokinin pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an oleh Johannes van Overbeek dalam percobannya yang memakai santan kelapa pada media kultur untuk mendorong pertumbuhan embrio tanaman. Pada tahun 1950-an Folke Skoog dan Carlos O. Miller di Universitas Wisconsin, Madison menambahkan sampel DNA yang didegradasi untuk menginduksi kultur sel tembakau. [2]

Terdapat dua tipe sitokinin: tipe adenin dan tipe fenilurea. Tipe adenin diwakili oleh kinetin, zeatin, dan BA. Tipe fenilurea, misalnya adalah difenilurea dan tidiazuron (TDZ), tidak dibentuk oleh tumbuhan. Hampir semua sitokinin tipe adenin dibentuk di bagian perakaran. Jaringan kambium dan bagian-bagian yang sel-selnya masih aktif membelah juga membentuk sitokinin.[3][4][5][6][7][8][9][10]

Sitokinin dapat bekerja lokal ataupun jarak jauh. Biasanya, sitokinin ditransportasi lewat pembuluh kayu. Dalam menjalankan fungsi fisiologinya, sitokinin kerap kali bekerja bersama-sama dengan auksin.

Jenis sitokinin
  1. kinetin (C10H9N5O)
  2. zeatin (C10H13N5O)
  3. 6-benzilaminopurin (C12H11N5)
  • Fenilurea
  1. 1,3-Difenilurea (C13H12N2O)
  2. tidiazuron (C9H8N4OS)

Referensi

sunting
  1. ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company. 
  2. ^ a b Campbell, Neil A.; Reece, Jane, B.; Urry, Lisa A.; Cain, Michael L.; Wasserman, Steven A.; Minorsky, Peter V.; Jackson, Robert B (2008). Biologi: Edisi Kedelapan, Jilid 2. Diterjemahkan oleh Wulandari, Damaring Tyas. Jakarta: Erlangga. hlm. 418-419. ISBN 9789790757776.
  3. ^ Kieber JJ (March 2002). "Tribute to Folke Skoog: Recent Advances in our Understanding of Cytokinin Biology". J. Plant Growth Regul. 21 (1): 1–2. doi:10.1007/s003440010059. PMID 11981613. 
  4. ^ Aina, O.; Quesenberry, K.; Gallo, M. (2012). "Thidiazuron-Induced Tissue Culture Regeneration from Quartered-Seed Explants of Arachis paraguariensis". Crop Science. 52 (3): 555. doi:10.2135/cropsci2011.07.0367 (tidak aktif 2021-01-14). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-05. Diakses tanggal 2021-04-29. 
  5. ^ Campbell, Neil A.; Reece, Jane B.; Urry, Lisa Andrea.; Cain, Michael L.; Wasserman, Steven Alexander.; Minorsky, Peter V.; Jackson, Robert Bradley (2008). Biology (edisi ke-8th). San Francisco: Pearson, Benjamin Cummings. hlm. 827–30. 
  6. ^ Chen CM, Ertl JR, Leisner SM, Chang CC (July 1985). "Localization of cytokinin biosynthetic sites in pea plants and carrot roots". Plant Physiol. 78 (3): 510–3. doi:10.1104/pp.78.3.510. PMC 1064767 . PMID 16664274. 
  7. ^ Mok DW, Mok MC (June 2001). "Cytokinin Metabolism and Action". Annu. Rev. Plant Physiol. Plant Mol. Biol. 52 (1): 89–118. doi:10.1146/annurev.arplant.52.1.89. PMID 11337393. 
  8. ^ Sakakibara H (2006). "Cytokinins: activity, biosynthesis, and translocation". Annu Rev Plant Biol. 57 (1): 431–49. doi:10.1146/annurev.arplant.57.032905.105231. PMID 16669769. 
  9. ^ Schaller GE, Bishopp A, Kieber JJ (January 2015). "The yin‐yang of hormones: cytokinin and auxin interactions in plant development". Plant Cell. 27 (1): 44–63. doi:10.1105/tpc.114.133595. PMC 4330578 . PMID 25604447. 
  10. ^ Großkinsky DK, Petrášek J (February 2019). "Auxins and cytokinins – the dynamic duo of growth‐regulating phytohormones heading for new shores". New Phytol. 221 (3): 1187–1190. doi:10.1111/nph.15556 . PMID 30644580. 
  NODES