Tiga puluh keping perak

Tiga puluh keping perak adalah bayaran untuk Yudas Iskariot ketika ia mengkhianati Yesus, menurut catatan dalam Injil Matius 26:15 pada Perjanjian Baru.[1]

Yudas mendapatkan bayaran tiga puluh keping perak untuk menawar Yesus, karya Mattia Preti, sekitar 1640.

Cerita Alkitab

sunting

Menurut catatan Injil, Yudas Iskariot adalah seorang murid Yesus yang kemudian menjadi pengkhianat dengan menjualnya pada musuh-musuh Yesus, yaitu para imam kepala dan ahli Taurat. Sebelum Perjamuan Terakhir, Yudas pergi kepada para imam kepala dan bersedia membawa mereka secara diam-diam untuk menangkap Yesus dengan bayaran 30 keping uang perak.[2] Yesus kemudian ditangkap di taman Getsemani, di mana Yudas menunjukkan identitas Yesus kepada para prajurit penangkapnya dengan sebuah ciuman ("Ciuman Yudas").[3]

Menurut pasal 27 Injil Matius, Yudas kemudian menyesal dan mengembalikan uang tersebut kepada para imam kepala sebelum menggantung diri. Para imam kepala memutuskan bahwa mereka tidak dapat memasukkan uang itu untuk sumbangan Bait Suci, sehingga menggunakannya untuk membeli "Tanah Tukang Periuk".[4] Sebuah kisah yang agak berbeda dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 1, yang menggambarkan bahwa Yudas menggunakan uang itu untuk membeli ladang - tanpa menyebut jumlahnya - yang disebut "Tanah Tukang Periuk", kemudian jatuh di sana dan kemudian mati akibat perutnya terbelah.[5]

Perjanjian Lama

sunting

Pembelian "Tanah Tukang Periuk" menurut Injil Matius merupakan penggenapan nubuat dalam bagian Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Alkitab Ibrani, yaitu dari Kitab Yeremia. Namun, nilai "30 uang perak" sebenarnya ditulis dalam Kitab Zakharia yaitu dalam Zakharia 11:12–13.

Jenis uang

sunting
 
Uang logam stater Antiokhia diduga sebagai koin yang dilibatkan.
 
Syikal Tirus juga diduga sebagai jenis koin yang dilibatkan.

Kata yang digunakan dalam Matius 26:15 (arguria) artinya hanya "uang perak,"[6] dan para sarjana tidak sependapat jenis uang logam apa yang sesungguhnya digunakan. Donald Wiseman mengajukan dua kemungkinan yaitu: tetradrachm dari Tirus, biasanya disebut Syikal Tirus (seberat kira-kira 0.5 troy ounces), atau stater dari Antiokhia, yang memuat gambar kepala Augustus.[7] Selain itu, dapat pula berupa tetradrachm Ptolemaik.[8]

Syikal Tirus beratnya empat drachma Atena, sekitar 14 gram, lebih dari syikal Israel kuno seberat 11 gram, tetapi dianggap setara dengan "syikal kudus" yang digunakan dalam upacara keagamaan Yahudi saat itu.[9] Karena uang logam Romawi hanya 80% perak, maka uang "Syikal Tirus" yang lebih murni (kandungan perak 94% atau lebih) diwajibkan digunakan dalam pembayaran bea Bait Suci di Yerusalem. Para penukar uang yang dirujuk dalam Injil (misalnya Matius 21:12 dan paralelnya) menukar Syikal Tirus dengan uang Romawi yang umum.[10][11][12]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Matius 26:15
  2. ^ R. T. France, The Gospel of Matthew (Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing, 2007), 976–979.
  3. ^ France, The Gospel of Matthew, 1012.
  4. ^ Daniel J. Harrington, The Gospel of Matthew (Collegeville, Minnesota: Liturgical Press, 1991), 384–387.
  5. ^ Kisah Para Rasul 1:18
  6. ^ Thayer's Greek-English Lexicon of the New Testament, 1889.
  7. ^ D. J. Wiseman, Illustrations from Biblical Archaeology (London: Tyndale Press, 1958), 87–89.
  8. ^ Michael E. Marotta (2001). "So-called 'Coins of the Bible'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-06-18. Diakses tanggal 11 Sep 2010. 
  9. ^ "Ancient Jewish Coins Related to the Works of Josephus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-12-08. Diakses tanggal 2015-02-27. , citing David Hendin's Guide to Biblical Coins and Y. Meshorer's Ancient Jewish Coinage.
  10. ^ "The role of coins in the First Revolt". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-29. Diakses tanggal 2015-02-27. 
  11. ^ "Israel photos III". 
  12. ^ "The Tyrian shekel and the Temple of Jerusalem". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-15. Diakses tanggal 2015-02-27. .
  NODES
os 5