Area Bersejarah Baekje
Area Bersejarah Baekje adalah sebuah kelompok monumen yang terletak di tiga kota Korea Selatan, yakni Gongju, Buyeo, dan Ihsan. Kota-kota ini berhubungan dengan periode terakhir dari Kerajaan Baekje, mewakili periode dari tahun 475-660 M, yang merupakan salah satu dari tiga kerajaan yang berkembang dari tahun 18 SM sampai 660 M. Properti tersebut ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO memiliki delapan situs arkeologi, yang terdiri dari Benteng Gongsanseong (공주 공산성) dan makam kerajaan di Songsan-ri, berhubungan dengan ibu kota Ungjin, Gongju saat ini; Benteng Busosanseong (부소산 성) dan gedung administratif Gwanbuk-ri, Kuil Jeongnimsa, makam kerajaan Neungsan-ri, dan tembok kota Naseong di Sabi, Buyeo saat ini; dan Istana Wanggung-ri dan Kuil Mireuksa di Iksan, sebuah wilayah subsider ibu kota Sabi.[1][2][3]
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Lokasi | Republik Korea |
Kriteria | Kultural: II,III |
Nomor identifikasi | 1477 |
Pengukuhan | 2015 (ke-39) |
Area Bersejarah Baekje ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tanggal 8 Juli 2015 dalam sidang Komite Warisan Dunia ke-39. Area Bersejarah Baekje ditetapkan sebagai warisan budaya di bawah Kriteria II untuk fitur budaya dan arsitektur di mana kerajaan-kerajaan Asia Timur kuno dari Korea berkembang dalam hal metode konstruksi dan Buddhisme, hubungan pertukaran dengan Tiongkok dan Jepang, maupun di bawah Kriteria III, untuk arsitektur yang luar biasa, budaya, agama, dan kesenian dari Kerajaan Baekje di ibu kotanya, kuil Buddha dan struktur penguburan, serta pagoda batu.[1]
Lokasi
suntingSitus warisan ini terletak di wilayah barat tengah Republik Korea yang berbukit, di Iksansi Buyeogun, Jeollabukdo, dan Gongju-si di Chungcheongnam-do.[1][3]
Sejarah
suntingDi Baekje, sebuah kerajaan kuno Korea berkembang selama 678 tahun dari tahun 18 SM sampai 660 M,[2] interaksi dengan negara-negara Asia Timur memungkinkan pengembangan budaya sendiri yang unik, berbeda dari dua kerajaan tetangga lain dari Goguryeo dan Silla. Baekje didirikan di wilayah kecil di tepi Sungai Hangang, yang merupakan Seoul (Hanseong) saat kini, pada tahun 18 SM,[2] dengan penduduk bermigrasi dari Goguryeo, dan selama bertahun-tahun kota itu diperbesar ke arah bagian barat daya negeri. Kota ini menjadi terkenal dari segi budaya dan ekonomi. Akhirnya perang pecah di antara tiga kerajaan, dan dalam pertempuran Goguryeo menang dan mennguasai Baekje, ibu kota Kerajaan Baekje.
Referensi
sunting- ^ a b c "Baekje Historic Areas". UNESCO Organization. Diakses tanggal 29 November 2015.
- ^ a b c "Evaluation report of the Nomination of the Baekje Historic Areas" (pdf). UNESCO Organization. hlm. 12–13. Diakses tanggal 29 November 2015.
- ^ a b "Baekje Historic Areas (Designated 2015)". Korea Tourism organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-27. Diakses tanggal 29 November 2015.