Bandar Udara Trunojoyo

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Trunojoyo (bahasa Inggris: Trunojoyo Airport) (IATA: SUPICAO: WART), adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Sumenep. Bandara ini memiliki landasan pacu 1.600 meter. Nantinya landasan pacu akan diperluas menjadi panjang 2.500 meter dan lebar 45 meter sehingga dapat digunakan oleh pesawat jet yang lebih besar dan dalam waktu dekat juga akan segera dibangun terminal bandara yang lebih luas, diperkirakan tahun 2019 semua pengembangan fasilitas di bandara ini siap di gunakan oleh penerbangan dengan pesawat jet yang lebih besar.

Bandar Udara Trunojoyo

Trunojoyo Airport
Informasi
JenisPublik
PengelolaPemerintah Kabupaten Sumenep
MelayaniSumenep, Madura, Jawa Timur, Indonesia
Ketinggian dpl3,05 mdpl
Koordinat07°01′27.3″S 113°53′24.74″E / 7.024250°S 113.8902056°E / -7.024250; 113.8902056[1]
Peta
SUP di Jawa
SUP
SUP
Lokasi bandara di Jawa
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
21/30 1.600 5.249 Aspal

Sejarah

sunting

Bandara Trunojoyo sendiri dibangun pada era pemerintahan Bupati Soemaroem yang memerintah di Sumenep pada tahun 1970an. Seiring berjalannya waktu, Bandara ini mengalami pasang surut dalam pengembangannya. Bandara Trunojoyo mengalami era keemasan pada awal-awal pembangunannya diawali dengan penerbangan secara langsung jemaah haji Sumenep ke Surabaya tanpa melalui perjalanan darat yang menempuh waktu kurang lebih empat jam.

Pada tahun 2010, Bandara ini resmi dioperasikan dan dipergunakan oleh Merpati Nusantara Airlines untuk sekolah penerbangan.

Pada tahun 2011, untuk menjadikan bandara ini lebih nyaman dan bisa didarati oleh pesawat berukuran lebih besar, pemerintah daerah setempat membebaskan lahan untuk perpanjangan landas pacu bandara yang sebelumnya 905 m menjadi 1.600 meter.

Pada tahun 2012, sudah tercatat ada dua Sekolah penerbangan yang memanfaatkan bandara ini, yaitu Sekolah Penerbangan Merpati Nusantara Airlines dan Sekolah Penerbangan PT Wing Umar Sadewa.

Pada tahun 2015 dimulai penerbangan perintis perdana PT Susi Pudjiastuti (Susi Air) rute Sumenep-Surabaya dan Sumenep-Jember dengan Pesawat Cessna Grand Caravan kapasitas 6 penumpang. Pada tahun 2016 operator penerbangan perintis adalah PT Airfast Indonesia rute Sumenep-Surabaya setiap hari Selasa dan Kamis pukul 08.00 WIB dengan pesawat Twin Otter kapasitas 13 penumpang.

Hingga Bulan Juni 2016 Bandara Trunojoyo yang dikelola Kementerian Perhubungan dengan kepanjangan tangannya yaitu Kantor UPBU (Unit Penyelenggara Bandar Udara) Kelas III Trunojoyo - Sumenep melayani penerbangan perintis PT Airfast Indonesia dan 3 sekolah penerbangan, yaitu Merpati Pilot School, Trans Asia Pacific Aviation Training, dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi atau Loka Banyuwangi.

Pada tahun 2011, juga sempat direncanakan adanya perubahan nama Bandar Udara Trunojoyo menjadi Bandar Udara Sultan Abdurrahman. Alasannya tak lain karena adanya ikatan psikologis masyarakat Sumenep dengan rajanya terdahulu, selain untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa Sumenep pada waktu dulu dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana dan dicintai oleh rakyatnya.

Pada tanggal 27 september 2017 telah dibuka penerbangan komersial perdana maskapai Wings Air, melayani rute Sumenep-Surabaya PP yang dilakukan pada siang hari dengan menggunakan pesawat type terbaru ATR 72-500 dan ATR 72-600 kapasitas maksimal 72 penumpang, penerbangan dilakukan 1x setiap hari. untuk penerbangan domestik keseluruh indonesia bisa dilayani dari bandara ini dengan layanan transit di bandara juanda surabaya.

Maskapai Penerbangan dan tujuan

sunting

Penumpang

sunting
MaskapaiTujuan
Susi Air Bawean, Banyuwangi, Jember, Pagerungan

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting


  NODES