BitTorrent adalah protokol internet untuk berbagi file secara peer-to-peer (P2P) yang memungkinkan pengguna komputer mendistribusikan data ke pengguna yang lainnya melalui Internet. Program ini dikembangkan oleh Bram Cohen dengan menggunakan bahasa program Python dan diperkenalkan pada konferensi CodeCon pada tahun 2002. Lisensi program ini, sejak versi keempat, tunduk pada BitTorrent Open Source License yang merupakan modifikasi dari Jabber Open Source License.

Logo BitTorrent
Logo BitTorrent

Sejarah dan Pengaruhnya pada Teknologi Jaringan

sunting

BitTorrent, diperkenalkan oleh Bram Cohen pada 2001 , telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan jaringan peer-to-peer (P2P) [1]. Teknologi ini memungkinkan transfer file yang lebih cepat dengan membagi data menjadi bagian-bagian kecil dan mendistribusikannya di antara banyak pengguna secara simultan. Pendekatan ini mengurangi ketergantungan pada server pusat, yang sebelumnya sering mengalami kemacetan dan kegagalan.

BitTorrent memainkan peran penting dalam mentransformasi cara file besar, seperti video dan perangkat lunak, didistribusikan di internet. Pada puncaknya, teknologi ini bertanggung jawab atas sekitar 35% dari trafik internet global pada tahun 2004 [2], menandai dampaknya yang signifikan pada infrastruktur jaringan.

Selain itu, inovasi seperti algoritma tit-for-tat BitTorrent telah menginspirasi jaringan terdesentralisasi lainnya seperti IPFS [3] dan platform Web3 seperti Filecoin [4] dan Ethereum. Konsep ini juga diterapkan dalam konten delivery network (CDN) oleh perusahaan besar seperti Spotify [5] dan Blizzard untuk distribusi konten yang lebih efisien.

Cara Kerja

sunting

Sebelum data didistribusikan, program BitTorrent akan menganalisis data tersebut dan seakan-akan membaginya menjadi pecahan-pecahan kecil [6]. Semua informasi tentang ukaran asli dari dokumen dan berapa banyak pecahan yang terbentuk akan disimpan di dalam sebuah file jenis .torrent yang kecil dan mudah di-download lewat Internet. Bagi pengguna komputer lainnya yang ingin mendapatkan file yang sama, mereka bisa menjalankan file .torrent tersebut dan secara cepat atau lambat dokumen yang sebenarnya bisa diperoleh tergantung jenis sambungan Internet yang digunakan.

Karena BitTorrent sudah membagi dokumen tersebut menjadi pecahan yang kecil, bagi pengguna komputer yang belum mendapatkan dokumen secara lengkap tetap bisa membantu mendistribusikannya. Dengan cara ini, pemilik dokumen yang asli tidak harus mengirim seluruh isi dokumen tersebut kepada semua pengguna yang menginginkannya. Cara ini sangat bermanfaat bagi organisasi ataupun perkumpulan yang sering membagi dokumen yang berukuran besar.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting


  1. ^ "BitTorrent | File Sharing, Peer-to-Peer Networking | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2024-09-13. Diakses tanggal 2024-10-18. 
  2. ^ "BitTorrent: The "one third of all Internet traffic" Myth * TorrentFreak" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-18. 
  3. ^ Daniel, Erik; Tschorsch, Florian (2022). "IPFS and Friends: A Qualitative Comparison of Next Generation Peer-to-Peer Data Networks" (PDF). IEEE COMMUNICATIONS SURVEYS & TUTORIALS. 24 (1): 31–32. 
  4. ^ Lipeng, He. "A Comparative Examination of Network and ContractBased Blockchain Storage Solutions for Decentralized Applications" (PDF). Department of Combinatorics and Optimization, University of Waterloo: 133–138. 
  5. ^ "Spotify Owned uTorrent Before BitTorrent Inc. Acquired It * TorrentFreak" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-10-18. 
  6. ^ "How BitTorrent Works". HowStuffWorks (dalam bahasa Inggris). 2005-03-26. Diakses tanggal 2024-10-18. 
  NODES
Intern 7
mac 1
os 1
server 1
web 2