DIN 31635

pembakuan oleh Deutsches Institut für Normung (DIN) di Jerman untuk alih aksara bahasa Arab dari abjad Arab menjadi alfabet Latin yang digunakan sejak tahun 1982

DIN 31635 adalah pembakuan oleh Deutsches Institut für Normung (DIN) di Jerman untuk alih aksara bahasa Arab dari abjad Arab menjadi alfabet Latin yang digunakan sejak tahun 1982. Pembakuan ini berdasarkan kaidah Deutsche Morgenländische Gesellschaft (DMG), contoh terkenal yaitu Katalog naskah oleh Carl Brockelmann dan kamus oleh Hans Wehr, yang dimodifikasi oleh Kongres Orientalis Internasional tahun 1935 di Roma, Italia. Perbedaan paling penting adalah menghilangkan huruf j, karena mewakili // dalam Ejaan Yang Disempurnakan bahasa Indonesia, tetapi berbunyi /j/ dalam bahasa Jerman (seperti y dalam kata yang), serta penghilangan digraf th, dh, kh, gh, sh. Hingga sekarang, pembakuan digunakan di sebagian besar terbitan berbahasa Jerman untuk kajian bahasa Arab dan agama Islam.

Perbandingan

sunting
28 huruf Arab umum:
Abjad Arab ء‎ / ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه و ي / ى[1]
DIN 31635 ʾ / ā b t ǧ d r z s š ʿ ġ f q k l m n h w / ū y / ī
ALA-LC ʼ / ā th j kh dh sh ʻ gh
IPA
(Fusha Modern)
ʔ, b t θ
ɡ
ʒ
ħ x d ð r z s ʃ ðˤ
ʕ ɣ f q k l m n h w, j,

Kaidah

sunting

Harakāt (fatḥah, kasrah dan ḍammah) dialihaksarakan sebagai a, i, dan u. Sebuah tasydid menghasilkan pemanjangan konsonan (sehingga huruf konsonan ditulis dua kali). Kata sandang ditulis dengan huruf syamsiah yang terasimilasi.

Sebuah tanda ʾalif /aː/ dialihaksarakan menjadi ā. Huruf () tāʾ marbūṭah dialihaksarakan sebagai imbuhan akhir -h secara biasanya, atau -t dalam sebuah kata dalam keadaan konstruk.

Hamzah memiliki banyak ragam, أ إ ء ئ ؤ; tergantung letak hurufnya, semuanya dialihaksarakan sebagai ʾ. Awalan ʾalif (ا) tanpa hamzah tidak dialihaksarakan menggunakan ʾ pada imbuhan awal, hanya vokal awal yang dialihaksarakan (jika diucapkan): i-.

() ʾalif maqṣūrah muncul sebagai ā, alih-aksaranya tidak dapat dibedakan dari ʾalif.[2] Vokal panjang /iː/ dan /uː/ dialihaksarakan sebagai ī dan ū. Akhiran Nisbah /ij(j), ijja/ muncul sebagai -iyy, -iyyah meskipun yang pertama biasanya dialihaksarakan sebagai , dan tanwin diabaikan dalam alih aksara. Tanda hubung - digunakan untuk memisahkan klitik (kata sandang, kata depan, dan konjungsi) dari kata-kata yang dilampirkannya.

Angka Arab timur (٠ ١ ٢ ٣ ٤ ٥ ٦ ٧ ٨ ٩) ditampilkan memakai Angka Arab barat (0 1 2 3 4 5 6 7 8 9).

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Di Mesir, Sudan, dan terkadang wilayah lain, bentuk akhirnya selalu ى (tanpa titik).
  2. ^ ى untuk bunyi akhir /-aː/ juga dikenal sebagai ألف لينة ʾalif layyinah [ˈʔælef læjˈjenæ] "ʾalif lentur".

Daftar pustaka

sunting

Pranala luar

sunting
  NODES
INTERN 2