Diplodocus
Diplodocus Rentang waktu: Jurassic akhir
| |
---|---|
Tulang Diplodocus carnegiei dari Museum für Naturkunde | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Superordo: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Infraordo: | |
Famili: | |
Genus: | Diplodocus Marsh, 1878
|
Spesies | |
| |
Sinonim | |
|
Diplodocus (pengucapan: /dɪˈplɒdəkəs/,[1][2] /daɪˈplɒdəkəs/,[2] atau /ˌdɪploʊˈdoʊkəs/[1]) adalah genus dinosaurus sauropod diplodocid yang fosilnya pertama kali ditemukan pada tahun 1877 oleh S. W. Williston. Dinosaurus ini hidup di Amerika Utara barat pada akhir periode Jurassic.Diplodocus dinamai berdasarkan bahasa Yunani dan Latin yang berarti "Bertiang dua" karena ruas serta tulang kakinya yang kokoh.
Ukuran
suntingDiplodocus mungkin termasuk dalam sepuluh dinosaurus terbesar, dengan panjang 31 m. Tingginya sekitar 5 m, terhitung pendek bagi Sauropoda kebanyakan. Berat sekitar 20 ton yang terhitung ringan karena tulang-tulangnya berrongga. Pada ilustrasi dinosaurus awal, binatang ini sering digambarkan hidup di rawa dengan leher yang menjulur melengkung ke atas seperti angsa dan ekor yang diseret. Namun kini para ahli sudah menepis rekonstruksi itu karena diyakini luas Diplodocus tidak bisa menegakkan lehernya ke atas yang hanya akan memecahkan pembuluh darah oleh tekanan untuk mengangkut oksigen dari jantung ke otak. Dan karena tulang serta otot ekornya amat kuat, Diplodocus tidak mungkin menyeret ekornya, melainkan mengangkatnya untuk menyeimbangkan leher dan kepalanya yang besar.
Kehidupan
suntingSeperti yang digambarkan dalam film Berjalan Bersama Dinosaurus oleh BBC, Diplodocus hidup dalam kelompok di padang pakis terbuka, dibawah naungan predator besar seperti Allosaurus dan Saurophaganax. Diplodocus lebih panjang daripada beberapa dinosaurus Sauropoda lain, tetapi sangat rendah dan ringan jika dibandingkan dengan Brachiosaurus atau Apatosaurus. Jika diserang oleh dinosaurus predator, pada saat masih bayi mereka mungkin masih mengandalkan pada persembunyian dari Ceratosaurus atau Ornitholestes. Namun saat dewasa seekor Diplodocus bisa menggentarkan penyerangnya. Herbivora ini memiliki ekor yang sangat kokoh, dan pada beberapa pendapat sering digunakan untuk mencambuk. Namun jika terus-menerus digunakan, ruas tulang belakang ekornya bisa rusak, dan kini para ahli berpendapat bahwa Diplodocus mungkin hanya sesekali mencambukkan ekornya, dan lebih memilih mengintimidasi penyerang dengan berdiri dengan kedua kaki belakangnya serta mencambukkan ekornya ke udara, yang akan menghasilkan suara lecutan yang keras dan menakutkan.
Catatan kaki
sunting- ^ a b Simpson, John; Edmund Weiner (eds.) (1989). The Oxford English Dictionary (edisi ke-2nd edition). Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-861186-2.
- ^ a b Pickett, Joseph P. et al. (eds.) (2000). The American Heritage Dictionary of the English Language (edisi ke-4th edition). Boston: Houghton Mifflin Company. ISBN 0-395-82517-2.
Pranala luar
sunting- Diplodocus in the Dino Directory
- Museo Nacional de Ciencias Naturales, Madrid
- Diplodocus Marsh, by J.B. Hatcher 1901 - Its Osteology, Taxonomy, and Probable Habits, with a Restoration of the Skeleton. Memoirs of the Carnegie Museum, Volume 1, Number 1, 1901. Full text, Free to read.
- Carnegie Museum of Natural History - History Diarsipkan 2006-06-18 di Wayback Machine.
- Skeletal restorations of diplodocids Diarsipkan 2006-12-29 di Wayback Machine. including D. carnegii, D. longus, and D. hallorum, from Scott Hartman's Skeletal Drawing website.
- Chapter 5: The Amphibious Dinosaurs - Brontosaurus, Diplodocusw, Etc. Sub-Order Opisthocœlia (Cetiosauria or Sauropoda by W. D. Matthew, who is credited amongst other accomplishments as authorship of the family Dromaeosauridae, and former Curator of Vertebrate Paleontology at the American Museum of Natural History in New York; Originally published in 1915