Penghargaan Ig Nobel adalah sebuah parodi dari penghargaan Nobel yang mengkhususkan pada hasil penelitian yang "pada awalnya membuat masyarakat tertawa, lalu membuat mereka berpikir". Penghargaan ini diberikan setiap tahunnya di bulan Oktober terhadap sepuluh hasil penelitian yang sesuai dengan kriteria tersebut. Penghargaan ini diselenggarakan oleh majalah sains Annals of Improbable Research di Universitas Harvard dengan dihadiri oleh para penerima penghargaan Nobel.[3] Nama penghargaan ini merupakan permainan kata dari Penghargaan Nobel dan kata bahasa Inggris ignoble ("hina/tidak mulia").

Kodok hidup yang diapungkan secara magnetik oleh Sir Andre Geim dari Universitas Nijmegen dan Sir Michael Berry dari Universitas Bristol. Geim juga penerima penghargaan Nobel bidang Fisika pada penelitian mengenai grafena, menjadi satu-satunya yang menerima penghargaan Nobel dan Ig Nobel[1][2]

Meski disebut sebagai parodi, penelitian yang memenangkan penghargaan ini memiliki andil yang cukup kuat dalam penerapannya di masyarakat.[4] Pada tahun 2006, sebuah penghargaan Ig Nobel diberikan pada hasil penelitian mengenai nyamuk Anopheles gambiae yang tertarik pada aroma keju Limburger[5] menjadi dasar bagi penduduk Afrika untuk membuat jebakan nyamuk berbasis keju tersebut untuk ditempatkan di berbagai sudut kota untuk mencegah penyebaran penyakit malaria.[6][7] Pada tahun 2014, sebuah penghargaan diberikan kepada hasil penelitian mengenai koefisien gesek dari kulit pisang. Pada kulit pisang ditemukan senyawa organik yang mirip dengan yang ditemukan pada sendi manusia sehingga kulit pisang menjadi "licin". Penelitian ini berpotensi membantu para insinyur dalam membuat prostesis sendi.[8]

Referensi

sunting
  1. ^ Overbye, Dennis (October 5, 2010). "Physics Nobel Honors Work on Ultra-Thin Carbon". New York Times. Diakses tanggal October 5, 2010. 
  2. ^ "Ig Nobel announcement about Geim". Improbable.com. 2010-10-05. Diakses tanggal 2013-08-04. 
  3. ^ Abrahams, Marc (12 September 2012). "The Greatest Hits of Weird Science; What the Oscars could learn from the Ig Nobel Prize ceremony". Slate.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-03. Diakses tanggal 2014-09-21. 
  4. ^ Robert Matthews. ""A Noble Side to the Ig Nobels," The National, September 26, 2009". Thenational.ae. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2013-08-04. 
  5. ^ Knols BG (November 1996). "On human odour, malaria mosquitoes, and Limburger". Lancet. 348 (9037): 1322. doi:10.1016/S0140-6736(05)65812-6. PMID 8909415. 
  6. ^ "Ig Nobel Prize list of past winners". Improbable.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-30. Diakses tanggal 2013-08-04. 
  7. ^ Knols, B. G. J.; R. De Jong, R. (April 1996). "Limburger cheese as an attractant for the malaria mosquito Anopheles gambiae s.s.". Parasitology Today. 12 (4): 159–161. doi:10.1016/0169-4758(96)10002-8. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-24. Diakses tanggal 2014-09-21. 
  NODES