Hyundai Samho Heavy Industries

perusahaan asal Korea Selatan


Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. (disingkat HSHI, Hangul : 현대삼호중공업/Hyundai Samho Junggongup/, Hanja : 現代三湖重工業) adalah pembuat kapal terbesar keempat di dunia, yang memproduksi sekitar 40 kapal per tahun. Galangan kapal milik perusahaan ini terletak di Samho-eup, Yeongam, Korea Selatan.

Hyundai Samho Heavy Industries
Publik (Hangul: 현대삼호중공업, Hanja: 現代三湖重工)
Didirikan1998
Kantor pusatSamhoeup, Yeongam, Jeolla Selatan, Korea Selatan
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Kim Hyun-kwan (Presiden & CEO)
ProdukKapal, Sistem Penanganan Curah & Derek, Instrumen & Pabrik Kelautan
Total asetKRW 200 milyar
Karyawan
11.000 (2011)
IndukHyundai Heavy Industries Group
Situs webhttp://www.hshi.co.kr/
Hyundai Samho Heavy Industries
Hangul
(주)현대삼호중공업
Hanja
(株)現代三湖重工業
Alih AksaraHyeondae Samho Junggongeop
McCune–ReischauerHyŏndae Samho Chunggongŏp

Sejarah

sunting

Perusahaan ini didirikan dengan nama 'Incheon Shipbuliding (인천조선)' pada tahun 1977 sebagai anak usaha dari Halla Group (한라그룹). Pendiri 'Halla Group' adalah Chung In-Young, adik Chung Ju-Yung, pendiri Hyundai Group. Dok kapal pertama milik perusahaan ini dibangun di Incheon, Korea Selatan. Pada tahun 1990, perusahaan ini mengubah namanya menjadi 'Halla Heavy Industries'(한라중공업) dan memindahkan doknya dari Incheon ke Samhoup, yang terletak di Yeongam, Provinsi Jeolla Selatan. Dok baru di Samhoup memiliki luas 3.300.000 meter persegi.

Pada tahun 1997, selama krisis keuangan Asia, perusahaan induk dari Halla Group, yang saat itu menempati peringkat ke-12 dalam hal ekuitas, jatuh bangkrut, sehingga anak usahanya juga merosot. Halla Heavy Industries lalu mengajukan perlindungan kebangkrutan. Pemerintah Korea kemudian memutuskan untuk menyerahkan manajemen perusahaan ini ke Hyundai Heavy Industries selama 5 tahun.[1] Perusahaan inipun akan dijual ke Hyundai Heavy Industries, jika mereka dapat memulihkan kondisi keuangan perusahaan ini.

Pada tahun 1998, RH Heavy Industries (Rothschild Halla Heavy Industries), sebuah perusahaan sementara yang mewarisi aset dan utang Halla Heavy Industries pun didirikan. Pada tahun 1999, RH Heavy Industries diubah namanya menjadi 'Samho Heavy Industries', dan pada tahun 2003, namanya kembali diubah menjadi 'Hyundai Samho Heavy Industries' setelah diakuisisi oleh Hyundai Heavy Industries pada tahun 2002. Saat ini, Hyundai Heavy Industries memiliki 94,92% saham perusahaan ini.

Perusahaan ini secara resmi didirikan pada tahun 1998, karena pada tahun itulah, perusahaan ini didirikan kembali dengan nama RH Heavy Industries, saat Rothschild membeli perusahaan ini secara sementara.

Pencapaian

sunting

Setelah dibeli oleh Hyundai Heavy Industries, Hyundai Samho Heavy Industries mengalami pertumbuhan pesat, baik di Korea Selatan maupun di luar Korea Selatan. Pada tahun 2004, hanya dua tahun setelah dibeli oleh Hyundai Heavy Industries, perusahaan ini dapat mencatatkan penjualan ke luar Korea Selatan sebesar $1 milyar. Pada tahun 2006, perusahaan ini memproduksi lambung dari sebuah kapal FPSO, serta mulai memproduksi kapal pengangkut LNG, kapal pengangkut LPG, dan kapal pengangkut truk dan mobil. Lebih lanjut, perusahaan ini meningkatkan kemampuan pembuatan kapalnya menjadi 50 kapal per tahun dengan membangun sebuah dok kering apung berukuran besar. Pada tahun 2009, Hyundai Samho Heavy Industries mencatatkan penjualan ke luar Korea Selatan sebesar $3 milyar. Pada saat yang sama, perusahaan ini membuat kapal CGT senilai $30 juta dalam waktu yang paling singkat, jika dibandingkan dengan semua pembuat kapal yang lain.

Hyundai Samho Heavy Industries kini memiliki dua dok besar dan sebuah dok apung tambahan yang dapat digunakan untuk memproduksi sekitar 50 kapal per tahun (4,3 juta GT), 5 derek goliath, termasuk derek dengan kapasitas angkat maksimum 1200 ton dan 900 ton. Menurut Clarkson Research, Hyundai Samho Heavy Industries merupakan pembuat kapal terbesar kelima di dunia.[2] Perusahaan ini tidak hanya memiliki bengkel pengecatan kelas dunia, namun juga telah memegang sertifikat ISO 9001 dan ISO 14001.

Produk

sunting

Hyundai Samho Heavy Industries memiliki dua divisi besar, yakni Pembuatan Kapal dan Peralatan Industri. Divisi Pembuatan Kapal terutama memproduksi kapal tanker, kapal muatan curah, kapal peti kemas, serta kapal pengangkut gas dan bahan kimia (terutama kapal pengangkut LNG). Sementara Divisi Peralatan Industri memproduksi peralatan transportasi industri, seperti derek goliath dan derek peti kemas. Perusahaan ini juga berpartisipasi dalam proyek pembangunan ulang Pintu Terusan Panama sejak tahun 2010.[3]

Pembuatan Kapal

sunting

Hyundai Samho Heavy Industries memiliki 3 dok. Dok Pertama (504 x 100 x 13m) dapat digunakan untuk memproduksi kapal dengan berat hingga 800.000 DWT, sementara Dok Kedua (594 x 104 x 13m) dapat digunakan untuk memproduksi kapal dengan berat hingga 1.000.000 DWT, sedangkan Dok Labuh No.1 (335 x 70 x 24m) yang merupakan sebuah dok apung, dapat digunakan untuk memproduksi kapal dengan berat hingga 500.000 DWT. Total panjang dari ketiga dok tersebut adalah 2,1 km, sementara rata-rata kedalamannya adalah 12 meter. Lima derek goliath pun dioperasikan di tiga dok tersebut. Dua derek 600 ton dioperasikan di Dok Pertama, dua derek 900 ton dioperasikan di Dok Kedua, dan satu derek 1.200 ton dioperasikan di Dok Labuh No.1.[4]

Ketiga dok tersebut dapat digunakan untuk memproduksi hingga 50 kapal per tahun. Untuk memproduksi satu kapal, dibutuhkan sekitar 20 hingga 24 bulan, yang meliputi Kontrak, Perancangan Kapal, Peletakan lunas, Peluncuran, Pengantaran, Layanan Purnajual, dsb. Sebagian besar bahan baku yang digunakan oleh perusahaan ini adalah Plat Baja Berdaya Tarik Tinggi dan Plat Baja Rendah Karbon. Tiga pemasok terbesar untuk perusahaan ini adalah Posco, Dongkuk Steel, dan Hyundai Steel.

Sejak 1999, perusahaan ini telah membuat 46 kapal pengangkut curah (6.087.244 DWT), 134 kapal tanker (23.722.329 DWT), 83 kapal peti kemas (6.356.184 DWT), 4 kapal pengangkut LPG (224.272 DWT), 3 kapal pengangkut LNG (254.800 DWT), 10 kapal pengangkut mobil dan truk (238.754 DWT), dan sebuah kapal FPSO (321.300 DWT).[5]

Peralatan Industri

sunting

Divisi ini awalnya merupakan sebuah subdivisi dari Hyundai Heavy Industry (HHI). Perusahaan ini kemudian mengambil alih subdivisi tersebut pada tanggal 1 Februari 2004.[6] Divisi Peralatan Industri telah memproduksi lebih dari 1.200 derek sejak tahun 1973. Produk utamanya adalah fasilitas pengangkutan curah, derek dermaga & depot untuk pelabuhan, derek goliath, serta derek jembatan untuk pabrik baja atau pembangkit listrik.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ "80일간 파업 끝낸 한라중공업 현대重 위탁경영으로 재기발판". 매일경제. 1999-10-28. Diakses tanggal 2012-03-08. 
  2. ^ "Big 4 shipbuilders stay dominant in August". Maritime Press. 2011-09-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-14. Diakses tanggal 2012-03-08. 
  3. ^ "현대삼호重,파나마운하 설비 1억9000만달러". News Way. 2010-09-30. Diakses tanggal 2012-03-08. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd". Diakses tanggal 31 May 2016. 
  5. ^ "Ship building Record from OCT 1999 to DEC 2010". hshi.co.kr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2012-03-08. 
  6. ^ "현대삼호重, 산업설비분야 본격 진출". 동아 Economy. Diakses tanggal 2012-03-08. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Industrial Crane Products of HSHI". hshi.co.kr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-01. Diakses tanggal 2012-03-08. 

Pranala luar

sunting
  NODES