Konnyaku

jenis tumbuhan umbi-umbian
Konnyaku
Amorphophallus konjac
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Spesies:
A. konjac
Nama binomial
Amorphophallus konjac
Sinonim

A. rivieri

Konnyaku (Amorphophallus konjac; Bahasa Inggris: konjac; Jepang: 蒟蒻/菎蒻; こんにゃく; konnyaku; bahasa Korea: 곤약; gonyak; Hanzi: 蒟蒻; Pinyin: jǔ ruò) adalah sejenis tanaman umbi-umbian anggota genus Amorphophallus yang tumbuh di daerah subtropis yang hangat hingga tropis seperti Asia Timur, Jepang, Tiongkok selatan hingga Indonesia. Sebutan lainnya dalam bahasa asing adalah konjak, konjaku, devil's tongue, atau elephant foot yam (walaupun nama terakhir ini juga disematkan kepada suweg A. paeoniifolius)

Konnyaku merupakan tumbuhan tahunan yang tumbuh dari umbi besar berdiameter 25 cm. Umbi ini adalah modifikasi dari batang. Daunnya berukuran 1,3 m dari pangkal, menyirip, dan dibagi menjadi berbagai selebaran. Bunganya diproduksi pada seludang bunga (spatha) yang dilindungi oleh selembar daun pelindung (braktea) berwarna ungu gelap berukuran sampai 55 cm.

Sejarah

sunting

Konnyaku pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Jepang sebagai obat pada abad ke-6 dan telah menjadi makanan sehari-hari selama kurang lebih 1500 tahun.


Manfaat & Pembudidayaannya

sunting
 
Konnyaku gel
 
Sashimi konnyaku, biasanya disajikan dengan miso.

Konnyaku tumbuh di India, Tiongkok, Jepang, dan Korea. Umbinya mengandung banyak pati yang dijadikan tepung dan jeli dengan nama yang sama. Produk ini oleh para vegetarian biasa digunakan sebagai pengganti gelatin.

Konnyaku Jepang dibuat dengan mencampur konjak tepung dengan air dan air kapur. Hijiki sering ditambahkan sebagai karakteristik warna gelap dan rasa. Tanpa aditif untuk warna, konnyaku akan berwarna putih pucat. Kemudian direbus dan didinginkan untuk memperkuat rasa. Konnyaku dibuat dalam bentuk mi ini disebut shirataki (lihat mi shirataki) dan digunakan dalam makanan seperti sukiyaki dan gyudon.

Konnyaku dikonsumsi di wilayah provinsi Sichuan China; yang umbi moyu disebut (魔芋, atau keladi setan), dan jeli disebut "tahu konnyaku" (魔芋豆腐 moyu doufu) atau "salju konnyaku" (雪 魔芋 xue moyu).

Umbi kering dari tanaman konnyaku mengandung sekitar 40% glukomannan. Ini polisakarida membuat jeli konnyaku sangat kental.

Konnyaku hampir tidak ada kandungan kalori tetapi memiliki serat yang sangat tinggi. Oleh karena itu, Konnyaku sering digunakan sebagai makanan untuk diet.

Jika konnyaku berbahan dasar alami dari umbi tanaman konnyaku, agar-agar diolah dari rumput laut. Walaupun memiliki kadar serat yang hampir sama, tekstur konnyaku jauh lebih kenyal dibandingkan agar-agar.

Cara Pembuatan

sunting

Proses pembuatan konnyaku sangatlah alami, mudah dan tidak menimbulkan polusi. Ubi konnyaku dicuci kemudian dipotong-potong. Setelah dipotong-potong, ubi tersebut dijemur hingga kering. Setelah kering lalu ditumbuk halus hingga menjadi tepung. Tepung ini kemudian dicampur dengan air dan diaduk. Setelah diaduk rata, konnyaku kemudian dimasukkan dalam cetakan dan direbus. Konnyaku pun siap dihidangkan.

Dalam masakan Jepang, konnyaku muncul dalam hidangan seperti Oden. Hal ini biasanya mempunyai bintik-bintik berwarna abu-abu dan lebih tegas dalam konsistensi daripada kebanyakan gelatin. Hal ini membuat rasanya sangat sedikit (varietas rasa samar-samar seperti garam). Hal ini dinilai lebih pada bagian tekstur daripada rasa.

Ito konnyaku (糸 蒟 蒻) adalah jenis makanan Jepang yang terdiri dari potongan konnyaku menjadi mi seperti strip. Hal ini biasanya dijual dalam kantong plastik dengan air yang mengiringinya. Hal ini sering digunakan dalam sukiyaki dan oden. Nama secara harfiahnya berarti "benang konnyaku."

Hasil Penelitian

sunting

Konnyaku merupakan makanan alami yang terdiri dari air (97%) dan glukomanan atau serat makanan. (3%) Konnyaku juga kaya akan mineral dan rendah kalori. Konnyaku pun tidak mengandung lemak. Sebuah studi menunjukan bahwa konnyaku dapat membantu dalam menjaga kesehatan dan juga mengontrol berat badan.

Konnyaku tak dapat dicerna oleh sistem pencernaan kita. Karena itu konnyaku yang licin dan kenyal ini dapat berperan dalam membersihkan kotoran sisa-sisa makanan yang ada di dalam usus besar kita sehingga tidak dapat mudah mengalami sembelit.

Selain juga dapat membuat perut cepat kenyang, para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa konnyaku dapat menormalkan kadar kolesterol dalam tubuh, mencegah darah tinggi, dan menormalkan kadar gula dalam darah. Penemuan ini yang kemudian membuat konnyaku dinobatkan sebagai makanan paling sehat di seluruh Jepang.

Jeli rasa buah

sunting

Konnyaku juga dapat dibuat menjadi makanan ringan sejenis jeli rasa buah, dan biasanya dikemas dalam mangkuk plastik ukuran satu kali suap.

Beberapa makanan ringan jeli konnyaku menimbulkan risiko tersedak. Kemasan jeli konnyaku memiliki label peringatan untuk menasihati orang tua agar memastikan anak-anak mereka mengunyah jeli secara menyeluruh sebelum menelannya.[1] Total 17 anak-anak dan orang tua telah meninggal karena tersedak konnyaku sejak tahun 1995.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  • Kaidowo Iku, vol. 20: Chugoku-Shoku to Unnan no Michi(Sepanjang Jalan, vol. 20: Cina adalah Jalan Shu dan Yunnan) oleh Ryotaro Shiba (1987), Bab 3.
  1. ^ Yomiuri, [1] [2]
  2. ^ Artikel di Japan Times, Food maker pulls ‘konnyaku’ sweets, 9 Oktober 2008

Pranala luar

sunting
  NODES
Idea 1
idea 1