Kupu-kupu jeruk

sejenis rama-rama


Kupu-kupu Jeruk
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. demoleus
Nama binomial
Papilio demoleus

Kupu-kupu jeruk (Papilio demoleus) adalah sejenis rama-rama dari suku Papilionidae. Dinamai demikian karena ulat kupu-kupu ini biasanya hidup dan menjadi hama di pohon jeruk. Aneka namanya dalam bahasa Inggris, di antaranya, Common Lime Butterfly, Lemon Butterfly, Lime Swallowtail, Small Citrus Butterfly, Chequered Swallowtail, Dingy Swallowtail, dan Citrus Swallowtail.

Pengenalan

sunting
   
Sisi atas (UP) dan sisi bawah (UN) sayap Papilio demoleus.

Kupu-kupu berukuran sedang, dengan rentang sayap 80–100 mm.[1]:33 Sisi atas sayapnya dengan warna dasar hitam dan dengan banyak bintik-bintik putih kekuningan, sebagian di antaranya membentuk semacam pita tak beraturan melintang di sekitar punggung. Di pinggir dalam sebelah depan sayap belakang terdapat bintik tornal merah bertepikan warna biru.

Status dan agihan

sunting

Kupu-kupu jeruk termasuk salah satu jenis kupu-kupu yang sangat umum dan agresif; barangkali merupakan spesies kupu-kupu yang paling tersebar luas di dunia. Kupu-kupu ini menyebar luas dari Semenanjung Arabia di barat, ke timur melintasi Afganistan, India, Nepal, hingga ke Asia Tenggara, Tiongkok selatan, Jepang, Kepulauan Nusantara, Australia, Hawaii, serta kepulauan Pasifik lainnya. Di Indonesia tercatat dari Sumatra, Sula, Talaud, Flores, Alor, Sumba, dan Papua.[2] Sebelumnya tidak dijumpai di Pulau Kalimantan, akan tetapi sekarang umum terlihat di Sabah, Sarawak, Brunei, dan di beberapa tempat di Kalimantan Indonesia.

Kebiasaan

sunting
 
Daur hidup Papilio demoleus.

Kupu-kupu jeruk dapat beradaptasi dengan berbagai habitat yang berlainan. Ia dapat ditemukan di sabana, lahan bera, kebun, hutan, serta khususnya menyukai aliran air dan sungai. Kupu-kupu ini gemar mengunjungi bunga-bunga yang bermekaran, lebih pada semak-semak kecil daripada pohon yang tinggi. Terbangnya cepat dengan banyak kepakan sayap, terutama jika matahari mulai meninggi. Pada pagi hari kadang-kadang ia terlihat berjemur dengan sayap terbentang. Adakalanya pula kupu-kupu ini dalam jumlah banyak mengunjungi kubangan lumpur.[3]

Daur hidup kupu-kupu jeruk dimulai dengan telurnya, yang dilekatkan di atas sehelai daun. Telur setinggi 1,5 mm itu berwarna kekuningan ketika baru diletakkan, menjadi kemerahan di ujung atasnya ketika hendak menetas.[3][4] Telur ini kemudian menetas menjadi ulat, yang berganti kulit dalam setiap tahapannya (instar) hingga lima kali.[5] Terakhir, anak kupu-kupu ini menjalani hidup sebagai kepompong kurang lebih 1-3 minggu sebelum pada akhirnya keluar dan terbang sebagai kupu-kupu dewasa.

Data yang dikumpulkan pada penangkaran kupu-kupu di Riyadh, menghasilkan informasi Papilio demoleus sbb.:[6]

  • Banyaknya generasi pertahun: 8
  • Lamanya tahap telur: 3,1 - 6,1 hari
  • Lamanya tahap ulat: 12,9 - 22,7 hari
  • Lamanya tahap kepompong: 8,0 - 22,4 hari
  • Lamanya tahap dewasa: 4 - 6 hari, dengan rata-rata umur 5,1 hari.

Banyaknya generasi yang dilahirkan pertahun bergantung pada temperatur; di sekitar khatulistiwa kupu-kupu ini dapat berbiak hingga sembilan generasi, sementara di iklim sedang di Tiongkok tercatat hanya lima generasi.[7] Rata-rata setiap generasi Papilio demoleus di alam berkisar antara 26 hingga 59 hari.[5]

Anak jenis dan kerabat dekat

sunting
 
Menyerbuki bunga soka (Ixora), Jakarta
 
Tidur di daun Acalypha, Bogor
 
Mengunjungi bunga nona makan sirih (Clerodendrum thomsoniae), Kutai Barat

Papilio demoleus memiliki enam anak jenis (subspesies):[5][8]

Papilio demoleus juga berkerabat dekat dengan:[8]

Papilio demodocus menyebar di Afrika sub-sahara, sementara tiga spesies berikutnya endemik di Madagaskar.[8]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Evans, W.H. (1932). Identification of Indian Butterflies (Free full text download (first edition)) (edisi ke-2). Mumbai: Bombay Natural History Society. hlm. 454 (with 32 plates). Diakses tanggal 14 November 2010. 
  2. ^ Collins, N. Mark; Collins, Michael G. (1985). Threatened Swallowtails of the World:the IUCN red data book. IUCN Protected Area Programme Series. Gland, Switzerland and Cambridge, U.K.: IUCN. hlm. 401 & 8 plates. ISBN 978-2-88032-603-6. Diakses tanggal 22 October 2010. 
  3. ^ a b Kunte, Krushnamegh (2000). Butterflies of Peninsular India. India, a lifescape (edisi ke-reprint 2006). Hyderabad: Universities Press (India) Ltd. hlm. 254. ISBN 978-81-7371-354-5. Diakses tanggal 27 November 2010. 
  4. ^ Grund, R. (9 December 1999). "Papilio demoleus sthenelus W.S. Macleay (Chequered Swallowtail)". South Australian Butterflies. Diakses tanggal 23 August 2010. 
  5. ^ a b c Lewis, Delano S. (January 2009). "Lime Swallowtail, Chequered Swallowtail, Citrus Swallowtail Papilio demoleus Linnaeus (Insecta: Lipidoptera: Papilionidae)" (PDF). University of Florida (IFAS Extension). Diakses tanggal 26 November 2010. 
  6. ^ Badawi, Ali (1981). "Studies on some aspects of the biology and ecology of the citrus butterfly Papilio demoleus L. in Saudi Arabia (Papilionidae, Lepidoptera)". Zeitschrift für Angewandte Entomologie (Abstract). Blackwell Publishing Ltd. 91 (1-5): 286–292. doi:10.1111/j.1439-0418.1981.tb04481.x. 
  7. ^ Homziak, Nicholas T.; Homziak, Jurij (2006). "Papilio demoleus (Lepidoptera: Papilionidae): A new record for the United States, Commonwealth of Puerto Rico" (PDF). Florida Entomologist. 89 (4): 485–488. doi:10.1653/0015-4040(2006)89[485:PDLPAN]2.0.CO;2. Diarsipkan dari versi asli (full free download) tanggal 2011-11-17. Diakses tanggal 11 November 2010. 
  8. ^ a b c Zakharov, E. V. (2004). "Independent gene phylogenies and morphology demonstrate a Malagasy origin for a wide-ranging group of swallowtail butterflies" (PDF). Evolution. 58: 2763–2782. doi:10.1111/j.0014-3820.2004.tb01628.x. Diarsipkan dari versi asli (full free download) tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 15 November 2010. 

Pranala luar

sunting
  NODES
Done 3
jung 6
jung 6
Story 2