Pengujian Produk adalah kegiatan yang merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baru terlebih dahulu diuji untuk memdapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini, perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang mempunyai masa depan yang baik.

Produk atau konsep produk dapat disajikan baik secara simbolik ataupun fisik. Konsumen dapat diberi deskripsi tentang produk, misalnya: produk ini berupa sabun mandi yang dibubuhi bahan-bahan untuk menghaluskan kulit, sekaligus mengurangi bau badan. Sabun ini diberi 3 macam pewangi, yaitu: malati, mawar, dan jeruk; dibungkus dalam kotak dari karton tipis, dan dijual dengan harga Rp 1.000 per buah.

Konsumen dimintakan pendapatnya tentang konsep atau produk tersebut dengan segala atributnya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan berikut :

  • Apakah konsep nya jelas dan mudah dimengerti?
  • Apakah anda melihat manfaat kas yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing ?
  • Apakah Anda menyukai produk ini dibandingkan dengan produk lain?
  • Apakah anda bersedia membeli produk ini ?
  • Apakah produk ini memenuhi kebutuhan anda?
  • Perbaikan apalagi yang anda usulkan atas produk ini?

Dengan pengujian produk ini, perusahaan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih yang terbaik. Metode ini dapat diterapkan untuk produk atau jasa apa saja seperti mobil listrik, jasa perbankan yang baru, jenis rekreasi yang baru, atau suatu program kesehatan titik banyak perusahaan merasa puas bila sudah mendapatkan gagasan produk, dan tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji. Produk tersebut tentu akan mengalami banyak kesulitan di pasar, yang sebenarnya dapat dihindarkan bila sebelumnya telah dikembangkan konsep produk dan diuji.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Lumbantoruan, Magdalena; Suwartoyo, B (1992). Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & Manajemen. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka. hlm. 100. 
  NODES