Polip hidung adalah tumor pada rongga hidung yang ditandai dengan hipertrofi atau radang pada membran mukosa.[1][2][3] Polip umumnya tumbuh pada bagian tengah rongga hidung dan dapat berjumlah lebih dari satu.[1] Polip dapat menyebabkan pernapasan tersumbat dan sinusitis.[2][3]

Polip hidung

Penyebab pasti tumbuhnya polip hidung belum diketahui, namun alergi yang tidak diobati dapat menimbulkan polip hidung.[2] Alergi yang terus terjadi akan menyebabkan radang pada selaput hidung dan membentuk polip.[2]

Gejala

sunting

Penderita polip hidung akan mengalami peningkatan produksi lendir, pernapasan yang tersumbat, dan tekanan di dalam hidung.[1][2] Polip yang baru tumbuh akan melekat pada dasar dinding rongga hidung, sedangkan polip yang telah matang akan memiliki tangkai.[1] Polip yang dibiarkan akan berujung pada sinusistis atau bahkan keretakan pada tulang hidung bila polip terus membesar.[3]

Pengobatan

sunting

Polip harus diangkat lewat operasi atau dengan mengobati alergi secara total.[1][2] Jika polip telah tumbuh cukup besar dan mengganggu pernapasan, maka dapat digunakan prosedur Caldwell-Luc untuk mencegah polip kambuh kembali.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f Gruendemann, Barbara J.; Fernsebner, Billie . 1996 . Buku Ajar Keperawatan Perioperatif . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-693-0
  2. ^ a b c d e f Widjaja, M. C. . 2008 . Mencegah & Mengatasi Alergi & Asma pada Balita . Malang: Kawan Pustaka . ISBN 979-303404-1
  3. ^ a b c Kennedy, David W.; Bolger, William E.; Zinreich, S. James . 2001 . Diseases of the Sinuses: Diagnosis and Management . Ontario: B. . Decker Inc. . ISBN 1-55009-045-3
  NODES