Tōshōdai-ji

bangunan kuil di Jepang

Tōshōdai-ji (唐招提寺) adalah komplek kuil Buddha yang terletak di kota Nara, Jepang. Tōshōdai-ji menyimpan sebanyak 17 Harta Nasional Jepang dan 200 lainnya merupakan Properti Budaya Penting. Pada tahun 1998, komplek ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kuil Toshodai
唐招提寺 (Tōshōdai-ji)
Balairung Emas Kuil Toshodai
PetaKoordinat: 34°40′32″N 135°47′5″E / 34.67556°N 135.78472°E / 34.67556; 135.78472
Agama
AfiliasiBuddhisme
SekteRisshū
WilayahKansai
DewaShaka Nyorai
Lokasi
LokasiNara
NegaraJepang
Arsitektur
TipeVihara (Kuil Buddhis)
Gaya arsitekturJepang
Dibangun olehGanjin
Rampung759

Sejarah

sunting

Pendirian kuil tercatat pada tahun 759 masa pemerintahan Kaisar Shomu oleh Paderi Ganjin. Kuil ini menjadi pusat Sekolah Nanzen, aliran Buddhis yang datang dari Kuil Daming, Dinasti Tang, daratan Tiongkok bersama Paderi Ganjin atas undangan kaisar. Sampai kini Tōshōdai-ji adalah kuil kepala dari Aliran Ritsu-shu. Paderi Ganjin (Jianzhen) tiba di Nara pada tahun 754 dalam usia yang sudah uzur. Perjalanannya dari Tiongkok memakan waktu 12 tahun dengan lima kali gagal yang menyebabkan kebutaannya. Peresmian kuil dihadiri oleh Kaisar Shomu dan Koken. Ganjin merupakan tokoh utama yang mengajarkan Buddhisme, pada saat agama Buddha mencapai puncaknya di Jepang.

Tōshōdai-ji pada awalnya terletak di kawasan pusat kota Nara, ketika kota itu menjadi ibukota Jepang sekitar 1250 tahun lalu. Karena istana ditinggalkan, tata kota telah berubah sejak berabad-abad menyebabkan ia kini agak berada pinggiran kota.

Arsitektur

sunting

Pada awalnya Tōshōdai-ji merupakan komplek besar dengan 48 buah bangunan. Seiring waktu bangunannya pun semakin berkurang.[1]

Balai utama (kondo) yang menjadi bangunan inti kuil dibangun dengan arsitektur Tempyo, gaya arsitektur yang berkembang pada abad ke-8. Hingga Kini, kondo tersebut merupakan bangunan bergaya Tempyo terbesar yang masih tersisa di Jepang.[1]

Gerbang masuk ke dalam kuil bernama Nandaimon (Gerbang Selatan) didirikan kembali pada tahun 1963 dalam rangka memperingati 1200 tahun wafatnya Ganjin.[1] Di bagian dalam terdapat Balai Pembelajaran (Kodo), tempat disebarkannya pengajaran Buddhisme. Bangunan ini awalnya dibuat untuk kantor di Istana Heijo lalu dipindahkan ke komplek kuil atas perintah kaisar. Jadi, kodo merupakan satu-satunya bangunan asli dari Istana Heijo yang sudah lenyap.[1] Istana Heijo yang sekarang merupakan hasil pembangunan kembali. Pada bagian timur komplek, antara Kondo dan Kodo, terdapat bangunan bertingkat yang dinamakan Koro (Shariden).

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting
  NODES
os 4
web 1