Para Rasul (Kristian)

 

Jamuan Terakhir, lukisan mural karya Leonardo da Vinci dari penghujung era 1490-an di Gereja Santa Maria della Grazie, Milan, ialah penggambaran peristiwa <i id="mwCQ">jamuan terakhir</i> Yesus bersama kedua belas rasulnya pada malam hari menjelang penyalibannya.
Yesus bersama kedua belas rasulnya, fresko yang menampilkan lambang Ki-Ro (<big id="mwEg">☧</big>) di Katakomba Domitila, Rom.
Sebahagian daripada siri tentang

Simbol Agama Kristian

 
Yesus Kristus
Yesus Kristus  · Kelahiran  · Penyaliban  · Wafat  · Kebangkitan
Asas
Gereja  · Kerajaan  · Pegangan  · Perjanjian Baru
Alkitab
Wasiat Lama  · Wasiat Baru  · Injil  · Kanun  · Kitab  · Apokrifa
Teologi
Tuhan (Bapa  · Anak  · Roh Kudus)  · Apologetik  · Katolikisme  · Kristologi  · Misi  · Pembaptisan  · Sejarah teologi  · Penyelamatan  · Tritunggal
Sejarah dan tradisi
Pengikut  · Bunda Maria  · Santo Petrus  · Paulus si Hawari  · Bapa Gereja  · Awal  · Konstantinus Agung  · Persidangan  · Thomas Aquinas  · Perpecahan Timur-Barat  · Perang Salib  · Reformasi Protestan
Tajuk umum
Agama lain  · Kesarwabangsaan  · Kesenian  · Khutbah  · Kritikan  · Liturgi  · Muzik  · Simbolik  · Sembahyang  · Tahun gereja
Denominasi dan gerakan

Portal Kristian

Dalam eklesiologi dan teologi Kristian, para rasul (Yunani: ἀπόστολος, apóstolos: ἀπόστολος, apóstolos; jamak: Απόστολοι, apóstoloi; harfiah: utusan), khususnya Kedua Belas Para Rasul, merupakan murid-murid utama Yesus, tokoh pusat agama Kristian. Semasa Yesus hidup dan berkarya pada abad pertama tarikh Masihi, para rasul ialah pengikut-pengikut terdekat-Nya. Di kemudian hari, pengikut-pengikut terdekat ini menjadi sumber utama Alkitab yang diwartakan Yesus.

Pada zaman moden, para mubaligh gerakan Pentakosta kerap menyebut diri mereka sendiri sebagai rasul. Amalan ini ditunaskan seperti bahasa Latin untuk kata "rasul", yakni "missio", ambilan kata "misionaris" dalam Kristian Malaysia. Kerana alasan yang sama pula umat Katolik menyandangkan sebutan rasul kepada mubaligh-mubaligh tertentu, contohnya Santo Patrick (373–463) dihormati sebagai "Rasul Ireland", Santo Bonifasius (680–755) dihormati sebagai "Rasul Jermen", dan Santo Fransiskus Xaverius (1506–1552) dihormati sebagai "Rasul India".[1]

Walaupun tradisi Kristian kerap menyebutkan bahawa para rasul berjumlah dua belas orang, para penulis Injil mencatat orang yang sama dengan nama yang berbeza sehingga terdapat nama rasul yang disebut dalam satu Injil tetapi tidak terdapat dalam Injil-Injil lain. Peristiwa penetapan kedua belas rasul oleh Yesus diriwayatkan dalam ketiga Injil sinoptik. Sesudah kebangkitannya, Yesus menyampaikan Amanat Agung kepada sebelas orang rasul (Yudas Iskariot sudah wafat kala itu), yakni amanat untuk mewartakan ajaran-ajarannya kepada segala bangsa. Peristiwa ini lazim disebut pengutusan para rasul. Menurut sebuah tradisi Kristian Timur yang bersumber dari Injil Lukas, terdapat tujuh puluh orang rasul yang terlibat dalam karya perkhidmatan Yesus. Dalam Gereja Perdana, Paulus kerap disebut rasul kerana diajar dan diutus secara langsung oleh Kristus melalui suatu penglihatan dalam perjalanannya menuju bandar Damaskus (Kisah Para Rasul 9:4–5).

Kurun masa perkembangan agama Kristian semasa hidup para rasul disebut zaman rasuli.[1] Pada abad pertama tarikh Masihi, para rasul membentuk paguyuban-paguyuban Kristian di seantero wilayah Empayar Rom, malah menurut tradisi Kristian, juga di kawasan-kawasan lain di Timur Tengah, Afrika, dan India.

Etimologi

sunting
 
Sinaksis (majlis doa) Kedua Belas Rasul. Ikon Rusia dari abad ke-14, Muzium Moskwa.

Istilah "rasul" berasal dari kata Arab, رسول (rasūl), dan digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia sebagai padanan kata Yunani, ἀπόστολος (apóstolos). Kata ἀπόστολος terbentuk oleh pengimbuhan awalan ἀπό- (apó-), yang bermaksud "dari", pada kata dasar στέλλω (stéllō), yang bermaksud "aku hantar" atau "aku berangkatkan", dan mula-mula bermaksud "utusan" atau "duta". Kendati demikian, makna kata apóstolos lebih dalam dari sekadar "utusan", dan lebih dekat dengan makna kata "delegasi" atau "perutusan".[2] Menurut Leksikon Perjanjian Baru Yunani-inggris, kata apóstolos digunakan oleh umat Kristian sebagai padanan kata Ibrani, שָלִיחַ (syaliakh). Di kemudian hari, makna gerejawi dari kata ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi missio, cikal bakal dari kata "mubaligh" dalam bahasa Indonesia.

Latar belakang

sunting

Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, para rasul purata mempunyai nama Ibrani, kendati beberapa di antaranya mempunyai nama Yunani. Banyak orang Yahudi kala itu mempunyai nama Latin atau Yunani sekali gus nama Ibrani.

Markus 6:7–13 meriwayatkan bahwa mula-mula Yesus mengutus mereka berangkat berpasang-pasangan (bdk. Matius 10:5–42, Lukas 9:1–6) ke kota-kota di Galilea. Menurut nas ini, mereka diamanatkan untuk menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan-setan.[2] Mereka juga diwanti-wanti agar "jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju", dan jika ada mana-mana tempat yang menolak mereka, maka mereka harus keluar dari tempat itu sambil mengebaskan debu dari kaki mereka. Tindakan mengebaskan debu dari kaki ini diartikan oleh para ahli kajian Alkitab sebagai gerakan ancaman pengabaian (Miller 26). Amanat untuk hanya membawa tongkat (dalam Injil Matius dan Injil Lukas, mereka bahkan dilarang membawa tongkat) adakalanya dipakai oleh denominasi-denominasi Kristen yang masih melestarikan suksesi rasuli sebagai dasar bagi tindakan para uskup membawa tongkat jabatan.

Injil-Injil meriwayatkan bahawa kedua belas rasul di kemudian hari diutus untuk mewartakan Injil kepada "segala bangsa", baik kepada orang Yahudi mahupun orang non-Yahudi.[3][4] Paulus menegaskan tentang betapa pentingnya peran para rasul dalam Gereja dengan menyatakan bahawa keluarga Allah dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru (Efesus 2:19–20).

Kedua belas Rasul

sunting

Dipanggil Yesus

sunting
 
Gambaran Bagi Para Rasul, Lukisan James Tissot,.

Ketiga Injil sinoptik meriwayatkan peristiwa pemanggilan murid-murid tertentu. Injil Matius hanya meriwayatkan peristiwa pemanggilan Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Ketiga Injil sinoptik meriwayatkan bahawa keempat murid ini dipanggil segera sesudah Yesus kembali dari padang gurun, tempat ia dicobai iblis.

Walaupun Yesus hanya mengajak dengan kalimah singkat, keempat-empatnya serta-merta menurut dan langsung menelantarkan jala mereka. Menurut pandangan tradisional, tindakan menuruti panggilan secara serta-merta ini ialah salah satu bukti dari kuasa ilahi Yesus, walaupun tidak dinyatakan demikian dalam Injil. Menurut pandangan lain, orang-orang yang serta-merta menuruti panggilan Yesus ialah kawan-kawan lamanya, sebagaimana yang tersirat dalam Injil Yohanes, bahawasanya Petrus (Simon) dan Andreas ialah murid Yohanes Pembaptis, dan mula mengikuti Yesus segera sesudah Yesus dibaptis.

Dengan mengekstrapolasi tindakan penelantaran jala yang dilakukan Simon dan Andreas, William F. Albright dan Charles C. Mann menyimpulkan bahawa Matius hendak menegaskan betapa pentingnya tindakan menanggalkan ikatan-ikatan duniawi pada semasa memeluk agama Kristian, kerana profesion nelayan ialah profesion yang menguntungkan, kendati perlu modal awal yang besar, dan tindakan meninggalkan segala hal yang berkait dengan profesion itu sudah tentu merupakan suatu pengorbanan besar. Tindakan Simon dan Andreas meninggalkan benda yang secara efektif merupakan harta duniawi utama mereka di kemudian hari dijadikan suri teladan oleh para zahid Kristian.

 
Para Penjala Manusia karya Adriaen van de Venne, cat minyak pada panel, 1614

Pengganti Yudas

sunting

Yudas Iskariot mengkhianati Yesus, lantas bunuh diri lantaran merasa bersalah sebelum peristiwa kebangkitan Yesus dengan cara gantung diri (lihat Matius 27:5), sehingga jumlah para rasul berkurang menjadi sebelas orang. Selepas Yesus naik ke syurga, dan selagi menanti-nanti turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus, Petrus memberi anjuran kepada ikhwan-ikhwan bahawa:  

Paulus, rasul bangsa-bangsa bukan Yahudi

sunting

Kendati bukan salah seorang dari kedua belas murid utama Yesus, dalam surat-suratnya, Paulus menyebut dirinya sebagai seorang "rasul" yang "lahir sebelum waktunya" (contohnya dalam Rom 1:1 dan 1 Korintus 15:8). Paulus dipanggil menjadi rasul secara langsung oleh Yesus yang sudah bangkit dalam suatu penglihatan ketika Paulus sedang menempuh jalan menuju Damaskus (Kisah Para Rasul 9:1–9). Bersama Barnabas, Paulus diberi peran menjadi rasul dalam Gereja Perdana (Kisah Para Rasul 13:2). Ia menyebut dirinya sendiri sebagai "rasul bangsa-bangsa bukan Yahudi" (Rom 11:13).

Makam para rasul

sunting

 

  • Petrus: disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus, Bandar Vatican, Rom, Itali
  • Andreas: disemayamkan di dalam Gereja Katedral Santo Andreas, Patras, Yunani
  • Yakobus bin Zebedeus: disemayamkan di dalam Gereja Katedral Santiago de Compostela, Sepanyol
  • Yohanes: disemayamkan di dalam Basilika Santo Yohanes, Efesus, Turki
  • Filipus: disemayamkan di dalam Gereja Para Rasul Kudus, Rom, atau di Hierapolis, dekat Denizli, Turki[5]
  • Bartolomeus: disemayamkan di dalam Basilika Benevento, Itali, atau di Basilika Santo Bartolomeus di Pulau, Rom, Itali
  • Matius: disemayamkan di dalam Katedral Salerno, Salerno, Itali
  • Yakobus bin Alfeus: disemayamkan di dalam Katedral Santo Yakobus di Yerusalem atau di dalam Gereja Para Rasul Kudus di Rom
  • Tomas: disemayamkan di dalam Basilika Santo Tomas Rasul di Ortona, Abruzzo, Itali, atau di Basilika San Thome di Madras, India
  • Simon: disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus di Rom, di bawah altar Santo Yosef, bersama-sama dengan azimat Yudas Tadeus
  • Yudas Tadeus: disemayamkan di dalam Basilika Santo Petrus, di bawah altar Santo Yosef, bersama-sama dengan azimat Simon; dua potong tulangnya tersimpan di Tempat Suci Kebangsaan Santo Yudas di Chicago, Illinois, Amerika Syarikat
  • Matias: disemayamkan di dalam Biara Tarekat Benediktin Santo Matias di Trier, Rheinland-Pfalz, Jerman
  • Paulus: azimat disemayamkan di Basilika Santo Paulus Luar Bandar di Rom
  • Yudas Iskariot: sisa-sisa jenazah terdapat di Hakal Dama, dekat Lembah Hinom, Baitulmaqdis, Israel

Senarai nama kedua belas rasul yang terdapat dalam Alkitab

sunting
 
Yesus bersama kedua belas rasul di Domus Galileae, Israel.

Keempat senarai nama para rasul dalam Kisah Para Rasul 1:13 Suci Perjanjian Baru (Matius 10:1–4 3:13–19, Matius 10:1–4, Lukas 6:12–16, dan Kisah Para Rasul 1:13) menunjukkan bahawa semua rasul berjenis kelamin laki-laki. Keempat injil kanonik dan kitab Kisah Para Rasul memperkenalkan kedua belas rasul dengan nama-nama yang berbeza-beza. Berbeza dari Injil Matius dan Injil Markus, Injil Lukas menyenaraikan nama "Yudas bin Yakobus" sebgai ganti nama "Tadeus". Berbeza dari ketiga injil sinoptik, Injil Yohanes tidak memuatkan senarai nama kedua belas rasul. Kendati tetap menyebut mereka sebagai "kedua belas murid" (Yohanes 6:67–71), Injil Yohanes tidak memuatkan banyak penjabaran mengenai mereka, dan tidak menyebut semua nama mereka. Injil Yohanes juga membezakan kegunaan istilah "rasul" dan "murid".

Injil Matius[6] Injil Markus[7] Injil Lukas[8] Injil Yohanes Kisah Para Rasul[9]
Simon ("yang disebut Petrus") Simon Simon Simon Petrus[10] Petrus
Andreas ("saudaranya [Simon]") Andreas Andreas Andreas Andreas
Yakobus bin Zebedeus Yakobus Yakobus salah seorang anak Zebedeus Yakobus
Yohanes ("saudaranya [Yakobus]") Yohanes, salah seorang Boanerges Yohanes salah seorang anak Zebedeus Yohanes
Filipus Filipus Filipus Filipus Filipus
Bartolomeus Bartolomeus Bartolomeus Natanael Bartolomeus
Tomas Tomas Tomas Tomas yang juga disebut Didimus[11] Tomas
Matius si pemungut cukai Matius Matius tidak disebutkan Matius
Yakobus bin Alfeus Yakobus Yakobus tidak disebutkan Yakobus
Tadeus atau Lebeus (Yudas orang Zelot dalam beberapa terjemahan)[12] Tadeus Yudas bin Yakobus (Yudas ikhwan Yakobus dalam beberapa terjemahan) Yudas yang bukan Iskariot[13] Yudas bin Yakobus (Yudas ikhwan Yakobus dalam beberapa terjemahan)
Simon orang Kanaan Simon orang Kanani Simon yang disebut Zelot tidak disebutkan Simon orang Zelot
Yudas Iskariot Yudas Iskariot Yudas Iskariot Yudas bin Simon Iskariot[10] Yudas digantikan oleh Matias

Murid-murid Yesus

sunting
Nama Keterangan Injil Matius Injil Markus Injil Lukas Injil Yohanes Kisah Para Rasul Surat Yudas Surat Yakobus
Simon, Petrus ikhwan kandung Andreas 10:2; 3:16; 6:14; 1:35-42;
Andreas Ikhwan kandung Simon Petrus, murid Yohanes Pembaptis 10:2; 3:18; 1:35-42; 6:14;
Yakobus Ikhwan kandung Yohanes, putera pasangan Zebedeus dan Salome, Boanerges, anak guruh, kemenakan Yusuf dan Maria, ikhwan sepupu Yesus 10:2; 20:20; 27:56; 3:17; 15:40; 16:1; 6:14; 19:25;
Yohanes Ikhwan kandung Yakobus, putera pasangan Zebedeus dan Salome, Boanerges, anak guruh, kemenakan Yusuf dan Maria, ikhwan sepupu Yesus 10:2; 20:20; 27:56; 3:17; 15:40; 16:1; 6:14; 19:25;
Filipus Asal Betsaida yang di Galilea 10:3; 3:18; 6:14; 1:44; 12:21;
Bartolomeus, Natanael 10:3; 3:18; 6:14; 1:43-51;
Matius, Lewi Putera Alfeus; ikhwan tiri Yesus, Yakobus Muda, Yudas, dan Simon; anak tiri Maria 10:3; 27:56; 2:14; 3:16,18; 6:3; 15:40,47; 5:27; 6:14-15; 24:18; 1:13; 4:36;
Tomas Didimus atau "si kembar" 10:3; 3:18; 6:15;
Yakobus Muda Ikhwan seayah Yesus, ikhwan kandung Tadeus dan Simon, ikhwan tiri Matius, anak tiri Alfeus 10:3; 27:56; 2:14; 3:16,18; 6:3; 15:40,47; 5:27; 6:14-15; 24:18; 1:13; 4:36; 1:1;
Tadeus, Lebeus, Yudas, Yehuda Ikhwan seayah Yesus, ikhwan kandung Yakobus dan Simon, ikhwan tiri Matius, anak tiri Alfeus 10:3; 13:55; 3:18; 6:3; 6:16; 1:1;
Simon orang Zelot Ikhwan seayah Yesus, ikhwan kandung Yakobus dan Tadeus, ikhwan tiri Matius, anak tiri Alfeus 10:4; 13:55; 3:18; 6:3; 6:15;
Yudas Iskariot Si pengkhianat 10:4; 3:19; 6:16;
Matias Murid Yohanes Pembaptis, pengganti Yudas Iskariot 1:35-42; 1:20-26;

Rasul-rasul lain dalam Kitab Suci Perjanjian Baru

sunting

Lelaki pengikut Yesus

sunting
Orang yang disebut rasul Dalam Kitab Suci Keterangan
Barnabas Kisah Para Rasul 14:14
Andronikus dan Yunias Roma 16:7 Paulus menyebutkan bahawa Andronikus dan Yunias ialah "orang-orang yang terpandang di antara para rasul." Kenyataan ini mempunyai dua tafsiran tradisional sebagai berikut:
  • Andronikus dan Yunias ialah "orang-orang yang terpandang di antara para rasul," bermaksud kedua-duanya ialah rasul-rasul terkemuka.[14]
  • Andronikus dan Yunias ialah "orang-orang yang terpandang di antara para rasul," bermaksud kedua-duanya sudah dikenal baik oleh para rasul.

Jika tafsiran pertama yang benar, maka mungkin sahaja Paulus sedang menyebut-nyebut tentang kewujudan seorang rasul perempuan - nama Yunani ini (Iounian) bertulis dalam bentuk akusatifnya sehingga dapat bermaksud Yunia (nama perempuan) mahupun Yunias (nama laki-laki).[15][16][17] Naskah-naskah terkemudian menambahkan penekanan-penekanan tertentu agar membuatnya bermaksud Yunias sahaja. Kendati demikian, "Yunia" ialah nama yang lumrah, sementara "Yunias" tidak demikian, dan kedua-duanya dipakai dalam pelbagai karya terjemahan Alkitab.[16]

Jika tafsiran kedua yang benar, maka Paulus mungkin hanya sekadar menyebut-nyebut ketokohan dua orang yang sudah dikenal baik di kalangan para rasul.

Secara bersejarah, nyaris mustahil menentukan bentuk mana yang tepat. Kebelakangan ini, tafsiran kedua telah dibela dari perspektif saintifik oleh Daniel Wallace dan Michael Burer.[18]

Silas 1 Tesalonika 1:1, 1 Tesalonika 2:6 Disebut sebagai rasul bersama-sama dengan Timotius dan Paulus. Ia juga menjalankan fungsi rasul selaku kawan seperjalanan Paulus dalam perjalanan misi Paulus yang kedua (Kisah Para Rasul 15:40).
Timotius 1 Tesalonika 1:1, 1 Tesalonika 2:6 Timotius disebut rasul bersama-sama dengan Silas dan Paulus, tetapi dalam 2 Korintus 1:1, ia hanya disebut sebagai "ikhwan" sementara Paulus menyebut diri sendiri "seorang rasul Kristus". Timotius menjalankan pelbagai tugas rasul mengikuti amanat Paulus dalam surat pertama dan surat kedua kepada Timotius, kendati dalam surat-surat lain, Paulus menyebutnya sebagai "anakku" dalam iman .
Apolos 1 Korintus 4:9 Terbilang di antara "kami, rasul-rasul", bersama-sama dengan Paulus dan Kefas (Petrus). (lihat pula 1 Korintus 3:22 4:6, 1 Korintus 3:4–6 3:22, dan 1 Korintus 3:4–6)

Perempuan pengikut Yesus

sunting

Dalam Lukas 10:38–42, Maria, saudari Lazarus, dibanding-bandingkan dengan saudarinya, Marta, yang "sibuk mengurus pelbagai tetek bengek" manakala menjamu Yesus di kediaman mereka, sementara Maria memilih "bahagian yang terbaik," yakni duduk mendengarkan petuah-petuah Sang Guru. Yohanes 11:2 menyebutnya sebagai perempuan "yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya" (Yohanes 11:2). Dalam Injil Lukas diriwayatkan bahawa seorang "perempuan berdosa" yang tidak disebutkan namanya pernah meminyaki kaki Jesus di rumah seorang alim Farisi. Dalam cerita-cerita rakyat Katolik pada Abad Pertengahan, Maria, saudari Lazarus, dianggap sebagai orang yang sama dengan Maria Magdalena.

Tujuh puluh murid

sunting

"Ketujuh puluh murid" atau "ketujuh puluh dua murid" (disebut pula "ketujuh puluh rasul" dalam tradisi Kristian Timur) ialah orang-orang yang pertama kali diutus Yesus, sebagaimana yang diriwayatkan dalam Injil Lukas (Lukas 10:1–24). Menurut Injil Lukas, yakni satu-satunya injil yang meriwayatkan kewujudan mereka, Yesus mengutus mereka berangkat berdua-dua dengan menggalas misi khusus.

Di Gereja Barat, lazimnya mereka disebut murid, sementara Gereja Timur menghormati mereka sebagai rasul.[19][20] Dalam bahasa aslinya, kedua istilah ini bersifat deskriptif; rasul (Yunani: μαθητής, matetes: ἀπόστολος, apostolos) bermaksud orang yang diutus dengan misi khusus, sementara murid (Yunani: ἀπόστολος, apostolos: μαθητής, matetes) bermaksud orang yang sedang menuntut ilmu, tetapi tradisi Kristian Timur memang berbeza dari tradisi Kristian Barat sehubungan dengan skop makna kata rasul dan kata murid.

Para penulis injil

sunting

Injil Matius tidak memuatkan nama pengarangnya. Embel-embel "menurut Matius" baru ditambahkan pada sekitar abad ke-2.[32][33] Tradisi yang meyakini bahawa Rasul Matius ialah pengarangnya berawal dari kenyataan Papias dari Hierapolis (ca. 100–140), seorang biskop/kebiskopan sekali gus Bapa Rasuli, yang dikutip oleh sejarawan Gereja Eusebius (260–340) sebagai berikut: "Matius menghimpun wahyu-wahyu (logia, perkataan-perkataan dari atau mengenai Yesus) dalam bahasa Ibrani (Hebraïdi dialektōi), dan tiap-tiap orang mentafsirkan (hērmēneusen, mungkin maksudnya 'menerjemahkan') wahyu-wahyu itu semampu mereka."[34][lower-alpha 1]

Sekalipun Injil Yohanes tidak memuatkan nama pengarangnya,[35] tradisi Kristian dari generasi ke generasi menisbahkannya kepada Rasul Yohanes bin Zebedeus, salah seorang dari kedua belas rasul Yesus. Gaya penulisan dan isi injil ini sangat mirip dengan gaya penulisan dan isi ketiga surat Yohanes yang sintas, sehingga para pengulas injil menyatukan keempat-empatnya[36] bersama Kitab Wahyu menjadi kumpulan karya tulis Yohanes, kendati belum tentu semuanya ialah hasil karya satu penulis yang sama.[a]

Injil Markus tidak menyebutkan nama penulisnya.[37] Tradisi Kristian Perdana, yang berawal dari karya tulis Papias dari Hierapolis, menisbahkan injil ini kepada Yohanes Markus, pengiring sekali gus penerjemah Rasul Petrus,[38] sehingga injil ini disebut Injil Markus, kendati kebanyakan ahli pada Zaman Moden meragukan bahawa Markus 2:1–3:6 yang menulisnya dan menganggapnya sebagai injil yang tidak diketahui jati diri pengarangnya.[21] Injil ini mungkin sekali ditulis sekitar kurun masa 66–70, semasa berlangsungnya aniaya Maharaja Nero terhadap umat Kristian di Rom atau semasa berkobarnya pemberontakan orang Yahudi, yang disiratkan oleh penyebutan mengenai perang di Yudea dan aniaya dalam isinya.[40] Penulis injil ini mengutip pelbagai sumber yang sudah terdapat pada zamannya, seperti kisah-kisah sanggahan terhadap Yesus (Markus 4:1–35 2:1–3:6), bandingan-bandingan tentang akhir zaman (Markus 4:1–35), dan kumpulan ucapan Yesus (kendati bukan dari Injil Tomas dan mungkin sekali bukan dari sumber Q).[22]

Menurut tradisi Gereja, Lukas, rakan seperjalanan Paulus, ialah penulis Injil Lukas, sekalipun Injil Lukas tidak menyebut nama penulisnya. Kendati pandangan ini sesekali masih dikedepankan, para ahli bersetuju bahawa terdapat banyak percanggahan antara Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus yang asli.[42][43] Mungkin sekali injil ini disusun pada kurun masa sekitar tahun 80 hingga tahun 110 M, dan terdapat bukti yang menunjukkan bahawa injil ini masih terus direvisi hingga pada abad ke-2.[23]  

Rujukan

sunting
  1. ^ a b "Apostle." Cross, F. L., (penyunting) The Oxford Dictionary of the Christian Church. New York: Oxford University Press. 2005. ISBN 0-19-280290-9
  2. ^ a b "Catholic Encyclopedia: Apostles".
  3. ^ Matius 28:19, Markus 13:10, Markus 16:15
  4. ^ Bdk. Kisah Para Rasul 15:1–31, Galatia 2:7–9, Kisah Para Rasul 1:4–8, Kisah Para Rasul 10:1–11:18.
  5. ^ Sebagaimana yang dinyatakan dalam artikel wiki Santo Filipus
  6. ^ Matius 10:1–4
  7. ^ Markus 3:13–19
  8. ^ Lukas 6:12–16
  9. ^ Kisah Para Rasul 1:13
  10. ^ a b Yohanes 6:67-71
  11. ^ Yohanes 11:16, Yohanes 20:24, Yohanes 21:2
  12. ^ Bruce M. Metzger. A Textual Commentary on the Greek New Testament, edisi revisi, Peabody, Massachusetts: Hendrickson Publishers, 2005 ISBN 978-1598561647, hlm. 21.
  13. ^ Yohanes 14:22
  14. ^ May, Herbert G. dan Bruce M. Metzger. The New Oxford Annotated Bible with the Apocrypha. 1977.
  15. ^ Crossan, J. D. dan Reed, J. L., In Search of Paul, Harper San Francisco (2004), hlmn. 115–116. ISBN 978-0-06-051457-0.
  16. ^ a b Ehrman, Bart. Peter, Paul, and Mary Magdalene: The Followers of Jesus in History and Legend. Oxford University Press, US. 2006. ISBN 978-0-19-530013-0.
  17. ^ CBMW "A Female Apostle?", 26 Juni 2007
  18. ^ Baca Daniel B. Wallace dan Michael H. Burer, "Was Junia Really an Apostle?" NTS 47 (2001): 76–91.
  19. ^ Catholic Encyclopedia: Disciple: "Murid-murid, dalam konteks ini, bukanlah kerumunan massa yang percaya pada Kristus dan mengekorinya ke mana-mana, melainkan sekelompok kecil pengikutnya. Pada umumnya mereka dianggap sebagai orang-orang yang sama dengan ketujuh puluh orang (tujuh puluh orang menurut teks Yunani yang diterima, tujuh puluh dua orang menurut sejumlah naskah Yunani dan Vulgata) yang menurut Lukas 10:1 dipilih oleh Yesus sendiri. Ada sejumlah daftar yang memuat nama-nama mereka (Chronicon Paschale, dan Pseudo-Dorotheus in Migne, P.G., XCII, 521-524; 543-545; 1061–1065); tetapi sayangnya daftar-daftar ini tidak ada gunanya."
  20. ^ "Synaxis of the Seventy Apostles". oca.org.
  21. ^ Sanders 1995.
  22. ^ Perkins 1998.
  23. ^ Theissen & Merz 1998.

Pautan luar

sunting


Ralat petik: Tag <ref> wujud untuk kumpulan bernama "lower-alpha", tetapi tiada tag <references group="lower-alpha"/> yang berpadanan disertakan

  NODES
Done 3
jung 1
jung 1
Story 1