Pantheum[1] (serapan Bahasa Yunani Kuno: πάνθειον, pántheion, 'kuil/tempat dewa-dewi', Itali: Pantheon) adalah sebuah bangunan kuil berbentuk bulat yang dibina pada tahun 27 SM, namun musnah dalam kebakaran. Pantheon dibangunkan semula pada zaman pemerintahan Maharaja Hadrianus (118 SM-28 M) pada tahun 125 M di pusat kota Roma.[2][3] Hadrian membangun kuil ini untuk penyembahan terhadap dewa-dewa Romawi.[3] Kuil ini turut digunakan sebagai gereja dari tahun 609 sampai 1885 serta sebagai suatu tempat pemakaman bagi pahlawan nasional Itali[2] termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti Raja Emmanuel I dan Raphael.[2]

Pantheon, Roma

Nama Pantheon ini merujuk kepada kuil yang mengumpulkan semua dewa-dewi kepercayaan Rom purba.[2]

Sejarah

sunting

Struktur bangunan Pantheon ini telah digunakan selama lebih dari 1800 tahun.[4] Pada awalnya didirikan untuk memuja 7 dewa Romawi (diwakili 7 bintang siarah) dengan gaya Yunani-Romawi.[5][6] Namanya berasal dari bahasa Yunani "Pantheion" yang berarti Rumah Semua Dewa.[6] Pembangunannya diprakarsai oleh Marcus Vipsanius Agrippa, seorang jeneral Romawi menantu dari Kaisar Agustus dari tahun 27 – 25 SM untuk memperingati kemenangan pasukan Octavian dalam Pertempuran Actium tanggal 2 September 31 SM melawan pasukan Mark Anthony dan Cleopatra.[5] Tidak diketahui siapa arsitek kuil ini, namun kemungkinan besar adalah Apollodorus dari Damaskus.[6] Namun pada tahun 80 mengalami kebakaran dan menyisakan bangunan tiang portico (teras depan).[5] Hadrianus memperbaiki Pantheon selama tahun 118-125 dan menambahkan bangunan berbentuk lingkaran (rotunda) dengan rancangan Septimius Severus dan Caracalla.[6]

Maharaja Phocas menghibahkan Pantheon kepada Paus Bonifacius IV agar binaan bersejarah tersebut dapat diselamatkannya dari perusakan dan kehancuran.[6] Pada tahun 609, kuil ini ditahbiskan dan diubahsuai menjadi gereja Katolik Chiesa di Santa Maria Martyres (Gereja Santa Maria dan Para Martir) dan sering menjadi tempat diselenggarakannya misa.[5][6] Selain itu, gereja ini mulai menjadi tempat pemakaman raja-raja dan orang terkenal yang masuk agama Kristoan, antara lain pelukis Raphael (1520), Raja Victor Emmanuel I (1878), Raja Umberto I (1900) dan Ratu Margherita, Raja Vittor Emmanuel II (1947), pelukis Annibale Caracci, jurubina Baldassare Purzzi dan sebagainya.[5][6]

Pada masa kedudukan Paus Clemens XI tahun 1700, altar gereja ditambahkan lewat desain Alessandro Spechi.[5] Pada tahun 1691-1765, interior desain mulai dikerjakan oleh arsitek Giovanni Paolo Panini.[5]

Struktur

sunting
 
Rupa dalaman Pantheon.

Struktur Pantheon terdiri dari beberapa bangunan utama yakni, Portico (serambi depan), Rotunda (bangunan bulat) serta kubah dan dilengkapi tempat pemandian dan taman air.[6] Banyak bangunan lain yang mengikuti rancangan Pantheon antara lain University of Virginia, Low Memorial Library - Columbia University, Grand Auditorium - Universitas Tsinghua, Jefferson Memorial - Washington D.C, State Library of Victoria di Melbourne, Australia dan sebagainya.[5][6]

Portico

sunting

Portico adalah serambi depan yang masih asli dirancang oleh Agrippa sebelum musibah kebakaran.[6] Pintu perunggu Pantheon masih asli walau mengalami beberapa kali restorasi.[4] Di depan portico terdapat 16 buah tiang berwarna merah yang terbuat dari granit yang menyokong atap.[5] Tiang-tiang bergaya Corynthian ini masing-masing tingginya 11,8 meter, diameter 1,5 meter dan berat 60 ton dan berasal dari Alexandria, Mesir.[5][7] Hadrian membangun kembali Pantheon berdasarkan catatan Agrippa pada tahun 125 dan ia menuliskan jasa Agrippa di portico dengan tulisan M•AGRIPPA•L•F•COS•TERTIUM•FECIT yang artinya Didirikan oleh Marcus Agrippa, Putra Lucius pada masa Jenderalnya yang Ketiga.[5][6]

Rotunda

sunting

jmpl|Keratan rentas Pantheon dengan sebiji sfera dengan diameter 43.3 m muat di bawah kubahnya. Rotunda adalah bangunan interior berbentuk bulat yang memiliki diameter 145 kaki dan dibuat dari pualam.[5] Di ruangan ini terdapat 7 buah ceruk yang masing-masing berbentuk bulat dan setengah bulat.[4] Rotunda dilengkapi oleh kubah besar setinggi 140 kaki yang disebut juga kubah langit.[5] Kubah ini terbuat dari sambungan potongan batu, dengan jarak basis kubah dengan lantai adalah 71 kaki.[5] Kubah ini dibuat dari bahan ringan untuk mengurangi beban, yakni dari semen pumice dan pozzolanik yang terbuat dari debu vulkanik.[5] Sampai tahun 1436, kubah Pantheon masih merupakan kubah yang terbesar di barat setelah Katedral Florence dibangun oleh Brunelleschi.[7] Diperkirakan berat total kubah ini adalah 4.535 metrik ton dengan ketebalan di basis mencapai 21 kaki dan dekat lobang ventilasi (oculus) menipis menjadi 1,2 meter.[5]

Sebuah lubang ventilasi yang terbuka di puncak kubah dinamakan oculus.[5] Oculus disebut juga Mata Besar karena terbuka ke langit.[5] Oculus memiliki diameter sepanjang 7.8 meter dan berfungsi sebagai ventilator dan sumber cahaya.[5] Jika hujan atau salju masuk dari sini, maka akan dialirkan ke saluran pembuangan.[5] Lobang ini disimbolkan sebagai perlindungan para dewa selalu menyertai Empayar Romawi.[5]

Rujukan

sunting
  1. ^ Plinius Secundus, Naturalis Historia 36.38.4: "Agrippae Pantheum decoravit Diogenes Atheniensis".
  2. ^ a b c d World Book Encyclopedia - P. World Book, Inc. 2006. ISBN 0-7166-0106-0.
  3. ^ a b Steven, Mark A (2000). Merriam Webster's-Collegiate Encyclopedia. Merriam Webster, Inc , Springfield, Massachusetts. ISBN 0-87779-071-5 Check |isbn= value: checksum (bantuan).
  4. ^ a b c (Inggeris) Roman Architecture - The Pantheon, oldandsold. Diakses pada 10 Mei 2010.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u (Inggeris) Roman Pantheon Architecture, buzzle. Diakses pada 10 Mei 2010.
  6. ^ a b c d e f g h i j k Pantheon Diarkibkan 2011-07-21 di Wayback Machine, italian-architecture. Diakses pada 10 Mei 2010.
  7. ^ a b (Inggeris) The Pantheon in Rome - Know Before You Go, goeurope. Diakses pada 10 Mei 2010.
  NODES