Rata
Rata[1] (Jawi: رات serapan Sanskrit: रथ, rumi: ratha , Tamil: இரதம், rumi: iratam[2]) adalah sejenis pedati kuda yang paling awal dan ringkas. Ia digunakan di waktu aman dan perang sebagai ketua kenderaan dari kebanyakan orang purba. Pedati lembu dan rata-proto telah dibina di Mesopotamia seawal tahun 3000 SM. Rata kuda asal adalah laju, ringan, terbuka, beroda dua atau empat dan ditarik oleh dua atau lebih ekor kuda yang diikat sebelah-menyebelah. Rata, dengan dipandu oleh seorang penunggang rata digunakan dalam peperangan purba pada zaman Gangsa dan Besi. Ia biasanya dilengkapi dengan perisai. Kenderaan ini terus digunakan untuk perjalanan, perbarisan dan permainan dan perlumbaan selepas ia tidak digunakan untuk tujuan ketenteraan. Dari segi ketenteraan, penggunaan rata menjadi lapuk setelah usaha-usaha pembiakan untuk menghasilkan kuda cukup besar bagi ditunggang ke medan peperangan.[3]
Sejarah
suntingPersebaran India-Iran Purba
suntingRata-rata yang dihela kuda, berikut budaya mengistimewakan rata dua roda dan upacara-upacara yang berkaitan dengannya, disebarkan oleh bangsa India-Iran,[4] sementara kuda dan rata kuda diperkenalkan ke India oleh bangsa Arya-India.[5][6][7][keterangan 1]
Bukti tertua keberadaan rata di kawasan selatan Asia Tengah (di daerah Sungai Oksos) diperkirakan berasal dari zaman kerajaan Hakhamaniyah (selain rata-rata yang dihela lembu, seperti yang tampak pada petroglif).[12] Tidak ada rata bekal kubur khas peradaban Andronowo yang ditemukan di sebelah selatan Sungai Oksos.[13]
Jejak keberadaan
suntingPetroglif-petroglif pada permukaan batu gamping di pergunungan Windyacala juga mencakup beberapa gambar rata. Dua gambar rata ditemukan di Morhana Pahar, daerah Mirzapur. Salah satu di antaranya menampilkan dua ekor kuda, tetapi hanya terlihat satu kepala pengendara. Gambar yang satu lagi adalah gambar rata berpenghela empat ekor kuda dengan enam buah roda berjeruji, pengendaranya tampak sedang berdiri di atas badan rata berukuran besar. Agaknya rata ini sedang diserbu, karena ada gambar seorang pembawa perisai dan gada berdiri menghadang, sementara di sebelah kanan rata ada satu orang lagi sedang membidikkan anak panah. Gambar-gambar yang kemungkinan besar dibuat pada abad-abad pertama Pramasehi ini diduga (Sparreboom 1985:87) mengabadikan kisah kedatangan masyarakat pengendara rata dari dataran Gangga-Yamuna ke daerah yang masih dihuni suku-suku pemburu zaman Batu Muda. Mungkin saja gambar-gambar ini mengabadikan kedatangan teknologi asing, sama seperti lukisan-lukisan pada permukaan batu karya masyarakat peribumi Australia di daerah Tanah Arnhem yang mengabadikan kedatangan bangsa Eropah. Ukiran rata pada stupa-stupa Sanci, yang tampak mirip sekali dengan rata sungguhan, diperkirakan berasal dari abad pertama Pramasehi.
Kemunculan dalam sastera Hindu
suntingKetibaan teknologi rata di tanah benua India pada alaf ke-2 SM ditonjolkan dalam gambaran disebutkan dalam kitab Rigaweda; ratha-ratha ini yang dikatakan terbuat dari kayu Salmali (Regweda 10.85.20), kayu Khadira, dan kayu Singsapa (Regweda 3.53.19). Kendatipun jumlah rodanya berbeza-beza ukuran-ukuran untuk aneka jenis rata termaktub dalam Sulbasutra.
Rata juga mengemuka di dalam susastra-susatra terkemudian, termasuk pustaka-pustaka Weda lainnya, khazanah susastra Purana, dan wiracarita seperti Ramayana (terterap dalam hikayat Melayu) dan Mahabharata. Bahkan dewa-dewi Hindu pun kerap digambarkan berangkat dalam rata: Usas sang dewa fajar dikatakan mengendarai sebuah rata sepertimana juga dewa api Agni selaku pewarta yang menghubungkan dewa-dewi dengan umat manusia. Di dalam Regweda 6.61.13, Sungai Saraswati dikatakan lebar lagi laju arusnya, laksana laju sebuah rata.
Dalam upacara keagamaan
suntingKetonjolan ia dalam kitab dan persuratan penting agama Hindu menjadikannya antara binaan penting yang sering ditukang untuk tujuan sembahyang penganut. Binaan rata sering berhiasan lambang Gunung Meru membawa patung betara untuk upacara besar atau "utsawa" (उत्सव utsava) yang meraikan para pertapa kuil (स्वामी svāmī).[14]
Kavadi rata adakala dibawa pemuja dewa Murugan dalam perarakan utama malam ambang Thaipusam membayar nazar yang dijanjikan selepas seberapa lama.[15][16]
Lihat juga
suntingGaleri
sunting-
Sebuah air pancut di Madrid mengambarkan Cybele di atas rata yang ditarik oleh singa
Nota
sunting- ^ Menurut Raulwing, kereta tidak mesti dianggap sebagai tanda kehadiran bangsa India-Eropa atau bangsa India-Iran.[8] Menurut Raulwing, sudah menjadi fakta yang tidak terpungkiri bahwasanya ilmu bahasa India-Eropa komparatif sajalah yang mampu memasok materi bagi dasar-dasar metodologis dari hipotesis "kereta PIE", dengan kata lain: "Ausserhalb der Sprachwissenschaft winkt keine Rettung![9] "[10][11]
Rujukan
sunting- ^ Wilkinson, Richard James (1932). "rata". A Malay-English dictionary (romanised). II. Mytilini, Yunani: Salavopoulos & Kinderlis. m/s. 317 – melalui TROVE, Perpustakaan Negara Australia. "III. Skr. Car; chariot."
- ^ "இரதம்²". Tamil Lexicon. University of Madras. 1936. m/s. 314 – melalui Digital Dictionaries of South Asia kelolaan University of Madras.
- ^ Why The West Rules - For Now: The Patterns of History and what they reveal ...
- ^ Kuz'mina 2007, m/s. 321-322.
- ^ Flood 1996, m/s. 34.
- ^ Witzel 2001, m/s. 12, 21.
- ^ Olson 2007, m/s. 11.
- ^ Cf. Raulwing 2000
- ^ Artinya "di luar ilmu bahasa, tidak ada harapan."
- ^ Raulwing 2000:83
- ^ Cf. Henri Paul Francfort in Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005), p. 272-276
- ^ Kereta-kereta tersebut tidak digunakan untuk berperang. H. P. Francfort, Fouilles de Shortugai, Recherches sur L'Asie Centrale Protohistorique Paris: Diffusion de Boccard, 1989, hlm. 452. Bdk. Henri Paul Francfort dalam Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005), hlm.272
- ^ H. P. Francfort in Fussman, G.; Kellens, J.; Francfort, H.-P.; Tremblay, X. (2005), hlmn. 220-272; H.-P. Francfort, Fouilles de Shortugai
- ^ Ranee Narendranath (2017). Garis Panduan Kuil Hindu Kebangsaan. Petaling Jaya: Malaysia Hindu Sangam. m/s. 147–8, 211. ISBN 978-967-14546-5-7.
- ^ "Thaipusam Festival Guidelines" (dalam bahasa Inggeris). Malaysia Hindu Sangam. Dicapai pada 2024-05-19.
- ^ Gopal, Nalina (Jan–Mar 2023). "The Divine Lance: Thaipusam and Murugan Worship in Singapore". BiblioAsia. Jil. 18 no. 4. National Library Board. m/s. 52–61.CS1 maint: date format (link)
- Sumber
- Anthony, D. W., & Vinogradov, N. B., Birth of the Chariot, Archaeology vol.48, no.2, Mar & April 1995, 36-41
- Anthony, David W., 1995, Horse, wagon & chariot: Indo-European languages and archaeology, Antiquity Sept/1995
- Di Cosmo, Nicolo, The Northern Frontier in Pre-Imperial China, Cambridge History of Ancient China ch. 13 (pp. 885–966).
- Litauer, M.A., & Grouwel, J.H., The Origin of the True Chariot', "Antiquity" vol.70, No.270, December 1996, 934-939.
- Sparreboom, M., Chariots in the Veda, Leiden (1985).
Bacaan lanjut
sunting- Anthony, David W. The Horse, The Wheel and Language: How Bronze-Age Riders from the Eurasian Steppes Shaped the Modern World Princeton: Princeton University Press, 2007 (ISBN 9780691058870).
- Chamberlin, J. Edward. Horse: How the horse has shaped civilizations. N.Y.: United Tribes Media Inc., 2006 (ISBN 0-9742405-9-1).
- Cotterell, Arthur. Chariot: From chariot to tank, the astounding rise and fall of the world's first war machine. Woodstock & New York: The Overlook Press, 2005 (ISBN 1-58567-667-5).
- Crouwel, Joost H. Chariots and other means of land transport in Bronze Age Greece (Allard Pierson Series, 3). Amsterdam: Allard Pierson Museum, 1981 (ISBN 90-71211-03-7).
- Crouwel, Joost H. Chariots and other wheeled vehicles in Iron Age Greece (Allard Pierson Series, 9). Amsterdam: Allard Pierson Museum:, 1993 (ISBN 90-71211-21-5).
- Drews, Robert. The coming of the Greeks: Indo-European conquests in the Aegean and the Near East. Princeton: Princeton University Press, 1988 (hardcover, ISBN 0-691-03592-X); 1989 (paperback, ISBN 0-691-02951-2).
- Drews, Robert. The end of the Bronze Age: Changes in warfare and the catastrophe ca. 1200 B.C. Princeton: Princeton University Press, 1993 (hardcover, ISBN 0-691-04811-8); 1995 (paperback, ISBN 0-691-02591-6).
- Drews, Robert. Early riders: The beginnings of mounted warfare in Asia and Europe. N.Y.: Routledge, 2004 (ISBN 0-415-32624-9).
- Lee-Stecum, Parshia (2006). "Dangerous Reputations: Charioteers and Magic in Fourth-Century Rome". Greece & Rome. 53 (2): 224–234. doi:10.1017/S0017383506000295. ISSN 0017-3835. Unknown parameter
|month=
ignored (bantuan) - Fields, Nic; Brian Delf (illustrator). Bronze Age War Chariots (New Vanguard). Oxford; New York: Osprey Publishing, 2006 (ISBN 978-1841769448).
- Greenhalg, P A L. Early Greek warfare; horsemen and chariots in the Homeric and Archaic Ages. Cambridge University Press, 1973. (ISBN 9780521200561).
- Kulkarni, Raghunatha Purushottama. Visvakarmiya Rathalaksanam: Study of Ancient Indian Chariots: with a historical note, references, Sanskrit text, and translation in English. Delhi: Kanishka Publishing House, 1994 (ISBN 978-8173-91004-3)
- Littauer, Mary A.; Crouwel, Joost H. Chariots and related equipment from the tomb of Tutankhamun (Tutankhamun's Tomb Series, 8). Oxford: The Griffith Institute, 1985 (ISBN 0-900416-39-4).
- Littauer, Mary A.; Crouwel, Joost H.; Raulwing, Peter (Editor). Selected writings on chariots and other early vehicles, riding and harness (Culture and history of the ancient Near East, 6). Leiden: Brill Academic Publishers, 2002 (ISBN 90-04-11799-7).
- Moorey, P.R.S. "The Emergence of the Light, Horse-Drawn Chariot in the Near-East c. 2000–1500 B.C.", World Archaeology, Vol. 18, No. 2. (1986), pp. 196–215.
- Piggot, Stuart. The earliest wheeled transport from the Atlantic Coast to the Caspian Sea. Ithaca, NY: Cornell University Press, 1983 (ISBN 0-8014-1604-3).
- Piggot, Stuart. Wagon, chariot and carriage: Symbol and status in the history of transport. London: Thames & Hudson, 1992 (ISBN 0-500-25114-2).
- Pogrebova M. The emergence of chariots and riding in the South Caucasus in Oxford Journal of Archaeology, Volume 22, Number 4, November 2003, pp. 397–409.
- Raulwing, Peter. Horses, Chariots and Indo-Europeans: Foundations and Methods of Chariotry Research from the Viewpoint of Comparative Indo-European Linguistics. Budapest: Archaeolingua, 2000 (ISBN 9638046260).
- Sandor, Bela I. The rise and decline of the Tutankhamun-class chariot in Oxford Journal of Archaeology, Volume 23, Number 2, May 2004, pp. 153–175.
- Sandor, Bela I. Tutankhamun's chariots: Secret treasures of engineering mechanics in Fatigue & Fracture of Engineering Materials & Structures, Volume 27, Number 7, July 2004, pp. 637–646.
- Sparreboom M. Chariots in the Veda (Memoirs of the Kern Institute, Leiden, 3). Leiden: Brill Academic Publishers, 1985 (ISBN 90-04-07590-9).
Pautan luar
sunting- Ancient Egyptian chariots: history, design, use. Ancient Egypt: an introduction to its history and culture.
- Chariot Usage in Greek Dark Age Warfare, by Carolyn Nicole Conter: Title page for Electronic Theses and Dissertations ETD etd-11152003-164515. Florida State University ETD Collection.
- Chariots in Greece. Hellenica - Michael Lahanas.
- Kamat Research Database - Prehistoric Carts. Varieties of Carts and Chariots in prehistoric cave shelter paintings found in Central India. Kamat's Potpourri – The History, Mystery, and Diversity of India.
- Ludi circenses (longer version). SocietasViaRomana.net.
- Remaking the Wheel: Evolution of the Chariot - New York Times. February 22, 1994.